Surabaya, MCI News – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memperingati Hari Pahlawan, 10 November, dengan kembali menggelar Parade Juang 2025, Minggu (2/11) pukul 14.00 WIB.
Walikota Eri Cahyadi akan memberangkatkan peserta parade dari Tugu Pahlawan. Dia dan sang istri, Rini Indriyani, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Surabaya, ikut berperan dalam Parade Juang.
Baca juga: Rute Parade Juang dan Prosesi Penghormatan Bendera
Dalam tema Surabaya Epic, tokoh Mbok Dar Mortir julukan dari Darijah Soerodikoesomo akan muncul. Dia merupakan tokoh sentral dalam perjuangan kemerdekaan 1945 pada divisi Dapur Umum dan PMI.
Untuk memperlancar Parade Juang ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menerapkan pengalihan arus dan penutupan jalan. Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dishub Kota Surabaya, Hanang Prasetyo menjelaskan, penutupan jalan dimulai lebih awal untuk sterilisasi jalur parade.
"Parade utama dimulai pukul 14.00 WIB, namun proses penutupan dan pengalihan arus akan dimulai pukul 12.00 WIB. Kami menargetkan seluruh jalur kembali normal sebelum Magrib, sekitar pukul 17.00 WIB," jelasnya.
Baca juga: Parade Juang 2025 di Surabaya, Minggu 2 November Pukul 14.00 WIB
Rute parade dimulai dari Tugu Pahlawan, depan Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, bergerak ke selatan melalui Jalan Pahlawan - Jalan Gemblongan - area Siola - hingga finis di Balai Pemuda. Demikian dikutip dari akun resmi Instagram @dishubsurabaya.
"Untuk menghindari kemacetan, rute parade tidak melalui Jalan Kramat Gantung karena ruasnya sempit. Arus dari Jalan Tembaan kami alihkan ke Jalan Kebon Rojo," ujar Hanang.
Beberapa ruas jalan yang ditutup meliputi Jalan Praban (sisi utara), Jalan Kenari, dan area Jalan Genteng Besar yang mengarah ke Pasar Genteng. Arah menuju Gedung Grahadi dan Balai Pemuda menjadi titik akhir parade sekaligus lokasi pementasan.
Baca juga: DPRD Surabaya Minta Dishub Percepat Realisasi Tambahan Rute dan Usulan Raperda Transportasi Publik
Dishub Surabaya menyiapkan 15 titik parkir insidentil di sekitar lokasi parade, termasuk Gedung Siola, eks Pasar Tunjungan, Jalan Embong Malang, dan Taman Apsari.
"Kami imbau warga memanfaatkan lokasi parkir alternatif dan tidak memarkir kendaraan sembarangan," jelas Hanang.
Editor : Yasmin Fitrida Diat