Lumajang, MCI News - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kab. Malang, Provinsi Jawa Timur, Jumat 4 April 2025, mengalami empat kali erupsi disertai letusan setinggi 500 meter hingga 800 meter di atas puncak.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 05.00 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati 800 meter di atas puncak atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal terbang ke arah Timur Laut dan terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 160 detik.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Hari Ini
"Semeru kembali erupsi pada pukul 06.28 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian dalam keterangannya, Jumat.
Antara merilis, kolom abu letusan kedua itu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah Timur Laut dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 138 detik.
Menurut Sigit, Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada pukul 07.15 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah Utara dan Timur Laut. Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 137 detik."
Baca juga: Gunung Kanlaon di Filipina Meletus, Semburan Abu Vulkanik Setinggi 4.000 Meter
Kemudian pada pukul 08.23 WIB, Gunung Semeru erupsi kembali dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak atau 4.476 mdpl dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah Timur Laut dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 126 detik.
Meski demikian, Sigit menjelaskan, Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga PVMBG memberi rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Baca juga: Rabu Pagi, Gunung Marapi Erupsi 57 Detik
Kemudian warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Editor : Budi Setiawan