Libya, MCI News – Bentrokan bersenjata meletus dan suara tembakan bergema di pusat kota dan bagian lain Tripoli, Libya, setelah laporan kematian Abdel Ghani al-Kikli, yang dikenal sebagai Gheniwa, Senin 12 Mei 2025.
Pembunuhan kepala salah satu milisi paling kuat di Libya, yang dituduh melakukan kekerasan terhadap pencari suaka dan menghadapi tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan, mengakibatkan enam orang tewas.
Baca juga: Perang India Vs Pakistan Hancurkan Royal Longue Bandara Internazional Shaikh Zayed
Pusat Pengobatan Darurat dan Dukungan Libya mengungkap, jenazah korban telah ditemukan dari lokasi bentrokan di sekitar Abu Salim. Kementerian Dalam Negeri pemerintahan persatuan nasional (GNU) meminta warga untuk tinggal di rumah demi keselamatan mereka sendiri.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tripoli memonitor dari dekat situasi keamanan dan kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Libya.
Baca juga: Kemlu Pastikan Semua WNI di India dan Pakistan dalam Keadaan Aman
“KBRI Tripoli telah menjalin komunikasi dengan para WNI yang menetap di Tripoli. Tidak ada WNI yang menjadi korban dan saat ini para WNI dalam keadaan aman dan tenang,” sebut pernyataan Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha, yang dikutip, Rabu 14 Mei 2025.
Total tercatat terdapat 535 WNI di Libya dan sejumlah 302 orang tercatat menetap di Tripoli. Mayoritas WNI adalah pekerja migran baik pekerja profesional maupun pekerja sektor domestik.
Baca juga: Pecah Perang di Perbatasan India Vs Pakistan
Terdapat pula WNI mahasiswa dan WNI yang menikah dg warga setempat. Dalam situasi darurat agar segera menghubungi hotline KBRI Tripoli di nomor +218944815608.
Bagi WNI yang memiliki rencana perjalanan ke Libya agar dapat menunda perjalanannya hingga situasi kembali aman dan stabil.
Editor : Yama Yasmina