Kasihan! Siswa SD di Ngawi Terpaksa Belajar di Perpustakaan Karena Atap Kelasnya Rusak

mcinews.id

Ngawi, MCI News - Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Grudo di Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terpaksa belajar di ruang perpustakaan karena atap kelas rusak dan rawan roboh.

"Atap yang rusak tersebut terjadi di ruang kelas 1, 2, dan 3. Kondisi tersebut membuat para siswa kurang maksimal dalam kegiatan belajar dan mengajar bersama guru," ujar Kepala SDN 3 Grudo Ngawi Sudarwati seperti dikutip Antara, Jumat, 7 Februari 2025.

Baca juga: Kadin Jatim Sambut Baik Tawaran Kerja Sama Rusia di Bidang Pendidikan dan Teknologi serta Perdagangan

Menurutnya, kerusakan atap kelas tersebut sudah diketahui sejak tahun 2022. Awalnya terdapat beberapa plafon kelas yang ambrol. Selanjutnya sudah dilakukan perbaikan, namun tak maksimal.

Kemudian pada akhir tahun 2024, bagian kuda-kuda penyangga atap dari kayu mulai keropos. Pihak sekolah lalu memberi tiang kayu tambahan untuk menyangga di tiga ruang kelas tersebut guna mengantisipasi atap roboh.

"Kerusakan kelas sudah kami laporkan ke Dinas Pendidikan, namun belum ada upaya renovasi," kata Sudarwarti.

Selain menyangga dengan tiang kayu tambahan guna mengantisipasi atap roboh, pihak sekolah untuk sementara juga memindahkan kegiatan belajar mengajar siswa kelas 1 ke ruang kelas 2. Hal itu karena ruang kelas 1 dianggap yang paling parah rusak.

Lalu, siswa kelas 2 dipindah proses belajar ke ruang perpustakaan. Sedangkan siswa kelas 3 sementara masih tetap.

Baca juga: Dukung Industri Pariwisata dan Kearifan Budaya Lokal, Kapolres Ngawi Tampil Sarimbit di Event NBF 2024

Pihak sekolah berharap Pemkab Ngawi segera melakukan perbaikan karena kondisi tersebut membuat proses belajar siswa terganggu dan berbahaya.

Sementara Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Ngawi Zainal Fanani mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan atas laporan gedung sekolah yang rusak tersebut.

"Namun demikian tahap perbaikan belum dapat dilakukan. Sesuai rencana perbaikan baru bisa dilakukan pada perubahan anggaran keuangan nanti," kata Zainal.

Guna mencegah hal tidak diinginkan, pihaknya meminta sekolah memindahkan siswa yang masih belajar di ruang kelas yang rusak ke ruang yang aman. Misalnya, bisa di ruang perpustakaan ataupun masjid.

Pihaknya juga berharap perbaikan gedung sekolah dapat segera dilakukan, sehingga proses belajar dan mengajar siswa kembali maksimal. (wtn)

Editor : WItanto

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru