Iran, MCI News – Ledakan dahsyat terjadi di Pelabuhan Shahid Rajaee yang berlokasi di kota Bandar Abbas, Iran, Sabtu 26 April 2025 waktu setempat. Asap yang menyesakkan menyebar ke seluruh area, semua sekolah dan kantor yang berjarak 23 kilometer di Bandar Abbas, ibu kota provinsi Hormozgan, diperintahkan untuk ditutup.
Kebijakan penutupan sekolah dan kantor dilakukan untuk memudahkan petugas dalam melakukan pencarian korban. Sekitar 10 jam setelah ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee di Iran selatan, TV pemerintah melaporkan kebakaran semakin parah.
Baca juga: Wapres Iran Shahram Dabiri Dipecat
Api membakar truk gandeng dan darah menodai sisi mobil yang hancur, sementara helikopter menjatuhkan air ke awan asap hitam besar yang mengepul dari balik tumpukan kontainer pengiriman.
Menurut media pemerintah Iran, Islamic Republic of Iran Broadcasting, pihak berwenang Iran masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab pasti dari ledakan. Hingga kini, situasi di sekitar pelabuhan dikabarkan berada dalam pengawasan ketat, dengan tim penyelamat dan medis terus berjaga.
Belum ada keterangan resmi apakah ledakan ini berkaitan dengan faktor teknis, kecelakaan, atau kemungkinan lain. Pemerintah berjanji akan segera memberikan pembaruan informasi begitu penyelidikan awal selesai dilakukan.
Shahid Rajaee adalah pelabuhan komersial terbesar di Iran. Pelabuhan itu terletak di dekat Selat Hormuz yang dilalui oleh seperlima dari produksi minyak dunia.
Ucapan Belasungkawa Presiden Iran
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian menyampaikan belasungkawa kepada para korban ledakan di pelabuhan, dan menugaskan Menteri dalam negeri untuk melakukan penyelidikan.
"Saya menyampaikan penyesalan dan simpati yang mendalam kepada para korban insiden di Provinsi Hormozgan. Saya mengeluarkan perintah untuk menyelidiki penyebab insiden tersebut," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Menteri Dalam Negeri Eskander Momeni akan berangkat ke Pelabuhan Shahid Rajaee untuk melakukan penyelidikan. Menurut laporan sementara, lima orang dilaporkan tewas dan 700 lainnya mengalami luka-luka.
Editor : Yama Yasmina