4 Pesan Penting Menaker saat Melepas 1.200 Peserta Pemagangan ke Jepang

mcinews.id
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli. (Foto: Biro Humas Kemnaker)

Semarang, MCI News - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli secara resmi melepas 1.200 peserta program pemagangan ke Jepang yang difasilitasi DPW III Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakartadi Semarang, Jumat 9 Mei 2025.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Dirjen Binalavotas Kemnaker Agung Nur Rohmad, Ketua BNSP Syamsi Hari, Ketua Umum AP2LN Firman Budiyanto, serta perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jateng.

Baca juga: Kemnaker Imbau Masyarakat Waspadai Penipuan Berkedok Program TKM 2025

Yassierli menilai, program pemagangan merupakan salah satu strategi pemerintah untuk memerluas akses kerja dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.

“Program ini adalah bukti nyata kepedulian pemerintah terkait lapangan kerja. Magang menjadi salah satu strategi utama, dan tahun ini kami menargetkan 50.000 peserta magang ke luar negeri,” ujarnya.

Menaker menyampaikan empat pesan penting kepada para peserta sebelum berangkat ke Jepang. Pertama, imbauan agar peserta magang menjadi duta bangsa dengan menunjukkan identitas Indonesia melalui sikap sopan santun, menjunjung nilai-nilai ketimuran, serta kedisiplinan yang tinggi.

Kedua, teruslah belajar. Menaker menekankan magang bukanlah tujuan akhir, melainkan bagian dari proses pembelajaran jangka panjang. Peserta didorong memelajari berbagai hal di tempat magang dan tidak membatasi diri hanya pada tugas yang diberikan.

Ketiga, menjaga nilai dan budaya Indonesia. Ia mengingatkan peserta untuk tetap memegang teguh jati diri dan tidak larut dalam budaya asing.

Baca juga: Menaker Yassierli Komitmen Jadikan Kemnaker Rumah bagi Pekerja

“Budaya Indonesia adalah kekayaan yang harus dijaga. Jangan sampai budaya keseharian adik-adik berubah sepulang dari Jepang,” tegasnya.

Keempat, hormati orang tua. Menaker menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan orang tua sebagai sumber keberkahan hidup. "Tetaplah berkomunikasi selama berada di Jepang. Karena kemudahan hidup kita ada dalam keberkahan yang diberikan orang tua."

Gubernur Ahmad Luthfi turut memberikan arahan kepada para peserta dengan menyatakan, para pemagang merupakan representasi bangsa dan daerah. Karena itu, ia meminta mereka menjaga nama baik Indonesia, khususnya Jateng.

Baca juga: Kemnaker–Huawei Perkuat Kolaborasi Pembangunan Ketenagakerjaan dan SDM TIK

“Kalian datang ke Jepang harus membawa nama baik Indonesia, khususnya Provinsi Jateng. Saya titip, belajarlah. Belajarlah dari cara kerja orang Jepang. Belajar profesionalisme, belajar tindak-tanduk, tingkah laku, laku lampahnya orang Jepang itu seperti apa. Belajarlah apa pun yang ada di sana," pesannya.

Ketua Umum AP2LN, Firman Budiyanto menegaskan komitmen organisasinya dalam menjaga kualitas program pemagangan. AP2LN terus berupaya mencetak generasi muda yang unggul, kompetitif, dan siap berkontribusi bagi pembangunan Indonesia setelah kembali dari Jepang.

“Program pemagangan yang diselenggarakan pemerintah Indonesia sejak 1993 memang diharapkan agar kalian kembali dari Jepang untuk membangun bangsa. Jadi apa yang kalian dapatkan di Jepang, baik ilmu, keterampilan, maupun modal, gunakanlah untuk membangun Indonesia,” ucap Firman.

Editor : Fahrizal Arnas

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru