Jakarta, MCINews - Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan komitmennya untuk menjadikan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sebagai rumah bagi para buruh/pekerja. Selain pekerja/buruh sebagai mitra strategis, komitmen tersebut dicanangkan dalam 6 bulan terakhir sejak dilantik menjadi Menaker Oktober 2024 lalu.
"Bagi kami teman-teman serikat buruh/serikat pekerja (SB/SP) merupakan mitra strategis. Jadi silakan teman-teman hadir, mau bergerombolan, mau teriak di luar atau masuk di dalam, kita sangat welcome," ujar Yassierli dalam Kongres VIII Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) bertema 'Gerakan Serikat Buruh yang Mandiri, Kuat dan Militan menuju Welfare State' di Jakarta, Rabu (24/4/2025).
Menurut Yassierli, Kemnaker memandang eksistensi SB/SP harus ada. Ia pun memahami jika para buruh/pekerja mendemo Kemnaker, tujuan sebenarnya bukan hanya Kemnaker tetapi agar menyampaikan/merespon aspirasi yang disampaikan SB/SP.
"Itu menjadi energi bagi kami untuk melakukan sesuatu. Karena banyak permasalahan yang kita hadapi itu terkait lintas Kementerian/Lembaga. Itu tidak mudah," katanya.
Yassierli menginginkan ke depan agar SB/SP memiliki departemen/divisi yang concern pada bidang advokasi kompetensi.
"Dengan jumlah 300 Balai milik Kemnaker, dapat menjadi rumah kedua bagi SB/SP, untuk peningkatan kompetensi Anggota SB/SP. Apalagi, teman-teman yang bekerja di industri juga tahu bahwa jumlah instruktur kita terbatas," ujar Yassierli.
Ketua Umum KSBSI Johannes Dartha Pakpahan mengusulkan untuk menjadikan rumah bagi pekerja/buruh, agar Kemnaker menggelar dialog dengan mengundang dua konfederasi untuk diskusi, brainstorming dan lainnya. Selanjutnya melangkah dengan jumlah Konfederasi yang lebih banyak.
"Sebagai rumah bagi pekerja/buruh, Kemnaker agar membuka pintu selebar-lebarnya untuk menerima pengaduan, siapapun yang mengadu sepanjang pengaduan itu menyangkut hubungan industrial," ujarnya.
Editor : Faaz Elbaraq