Jakarta, MCI News – Presiden Direktur PSBS Biak, Eveline Sanita Injaya, menyatakan akan mundur dari jabatannya setelah Liga 1 musim ini berakhir. Keputusan ini diambil di tengah konflik internal manajemen klub asal Papua tersebut.
"Untuk saya, ini menjadi suatu pencapaian yang luar biasa. Kami sempat terseok-seok di awal putaran kedua Liga 1 2024/2025. Tapi ternyata kami bisa bangkit dan sekarang duduk di posisi keenam. Ini apresiasi yang sangat besar untuk manajemen tim, ofisial, dan pemain," jelas Eveline Sanita Injaya, dikutip dari keterangannya ke media, Kamis 15 Mei 2025.
“Belakangan ini terjadi kegaduhan di internal manajemen. Seperti ada dua manajemen di dalam satu klub. Saya tidak bisa mengambil keputusan secara leluasa,” lanjutnya.
Eveline Sanita Injaya bergabung dengan PSBS Biak pada pertengahan musim dan mencatatkan kontribusi signifikan. Sejak kedatangannya, tim berjuluk Badai Pasifik mencatat lima kemenangan, tujuh hasil imbang, dan tiga kekalahan.
PSBS saat ini berada di peringkat ketujuh klasemen sementara dan menyisakan dua pertandingan Liga 1 melawan Arema FC dan Dewa United. Eveline menyebut terdapat dualisme kepemimpinan dan intervensi yang menjadi dasar pengunduran dirinya.
Upaya untuk menyelesaikan konflik melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) juga kandas. RUPS yang dijadwalkan digelar pada 14 Mei di Biak dibatalkan mendadak oleh salah satu pemegang saham minoritas dua hari sebelum pelaksanaan.
“Situasi ini membuat saya semakin tidak nyaman. Tapi sebagai bentuk tanggung jawab, saya akan tetap mendampingi tim hingga musim berakhir,” ungkap Eveline Sanita Injaya.
Editor : Yama Yasmina