Jakarta, MCI News – Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim melakukan kunjungan resmi ke Indonesia, Jumat, 27 Juni 2025. Agendanya bertemu Presiden Prabowo Subianto.
"Lawatan ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan kedua negara untuk lebih mempererat hubungan bilateral yang erat dan telah terjalin lama di tingkat kepemimpinan tertinggi," tulis akun media sosial resmi Kementerian Luar Negeri Malaysia @MalaysiaMFA.
Dalam kunjungan itu, menteri kabinet yang l mendampingi PM Anwar antara lain Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Tengku Zafrul Aziz, dan, Menteri Pendidikan Tinggi Zambry Abdul Kadir.
Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil dan Menteri Perkebunan dan Komoditas Johari Abdul Ghani juga turut dalam rombongan kunjungan PM Malaysia ke Indonesia.
Menurut Wisma Putra, kunjungan Anwar ke RI adalah untuk membalas beberapa kunjungan Presiden Prabowo ke Malaysia sebelumnya dalam rangka kunjungan kenegaraan serta menghadiri agenda ASEAN.
Baca juga: Presiden Prabowo dan Putin Tukar Cendera Mata: Patung Garuda sampai Pedang Perwira
Presiden Prabowo sebelumnya menghadiri KTT ASEAN ke-46, KTT ASEAN-GCC (Dewan Kerja Sama Teluk) ke-2, dan KTT ASEAN-GCC-China pertama yang kesemuanya digelar di Kuala Lumpur.
Dalam pertemuan bilateral di Jakarta, Presiden Prabowo dan PM Anwar akan membahas hubungan bilateral, tindak lanjut dari sejumlah agenda ASEAN di Kuala Lumpur yang telah lewat, serta bertukar pandangan soal dinamika kawasan dan global yang menjadi perhatian bersama.
“Lawatan ini juga merupakan bagian dari persiapan untuk Pertemuan Tahunan ke-13 Indonesia-Malaysia yang dijadwalkan berlangsung tahun ini,” demikian Wisma Putra dalam pernyataannya.
Baca juga: Rangkaian Pertemuan Presiden Prabowo dan Vladimir Putin hingga Kesepakatan Kerja Sama
Pada 2024, Indonesia adalah mitra dagang terbesar ke-6 Malaysia di tingkat global dan ke-2 di peringkat Asia Tenggara.
Sementara, nilai perdagangan bilateral kedua negara bertetangga ini pada 2024 mencapai 25,5 miliar dolar AS, meningkat 4,5 persen dari 2023 sebesar 24,39 miliar dolar AS.
Editor : Yasmin Fitrida Diat