Palembang, MCI News - Bayt Alquran Al Akbar merupakan aset umat islam dunia. Wisata religi Bayt Alquran Al Akbar Palembang merupakan Alquran ukiran kayu 30 juz terbesar di dunia yang diresmikan Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pada 30 Januari 2012
Museum ini diakui oleh 51 negara Islam dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)/ Organization of Islamic Cooperation.
Museum Alquran Besar ini ada di Pondok Pesantren Al-Ihsaniyah, Jalan Moh. Amin, Gandus. Museum ini juga dikenal sebagai destinasi wisata religi ikonik di Palembang.
"Rumah Alquran ini didirikan mulai tahun 2002-2009, dibuat dari 359 keping kayu trembesi, kalau di pulau Jawa sejenis kayu jati," jelas Sarkoni, selaku pengurus Museum Bayt Alquran, Senin (30/6/2025).
Ia menambahkan, Bayt Alquran ini didirikan olah Syofwatillah Mohzaib atau yang akrab dipanggil aku ustaz dibantu oleh teman-temannya. Ada tim potong, ukir, finishing, dan pengecatan.
Awal mula pendirian museum, ustaz menjual cincin pernikahan karena pembangunan dilakukan secara mandiri. Orang pertama yang menjadi donatur adalah almarhum Taufiq Kiemas, suami Megawati Soekarnoputri.
"Selanjutnya ada juga sumbangan dari SBY, yang waktu itu masih menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolhukam)," tambah Sarkoni.
"Pelopor pembuatan rumah Alquran ini pertama kali adalah Marzuki Alie. Latar belakang dari ustaz (Syofwatillah Mohzaib) adalah awalnya penjual pempek, sopir angkot, dan juga pendakwah," sambung Sarkoni.
Lokasi museum berdiri di atas lahan seluas satu hektar ini, satu komplek, satu yayasan, satu pimpinan, dan ada pondok pesantren.
"Ustaz juga tinggal di wilayah tersebut, tepatnya di keping Alquran juz 16-30," imbuhnya.
Pendapatan dari tiket masuk pengunjung, digunakan untuk renovasi, pembangunan, gaji pegawai, dan segala operasional.
Editor : Yasmin Fitrida Diat