Ngawi, MCI News – Pabrik sepatu milik PT Dwi Prima Sentosa di Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terbakar hebat, Senin (7/5/2025) dini hari. Api dengan cepat melalap seluruh isi gudang yang juga difungsikan sebagai tempat penyimpanan sepatu dan sandal siap edar.
Besarnya kobaran api bahkan membuat bangunan gudang berbahan baja tersebut roboh. Banyaknya bahan mudah terbakar di dalam lokasi, seperti lem dan komponen lainnya, menyulitkan proses pemadaman.
Baca juga: Ditinggal Mudik, Rumah Kos Kebakaran di Jalan Lamongan Gundih Surabaya
Saksi mata menyebut, dirinya sempat mencium aroma kabel terbakar sebelum melihat asap dan api muncul dari salah satu unit AC di dalam gudang. Akses masuk yang terbatas memaksa mereka memanjat dinding gudang untuk masuk ke lokasi dan memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), namun api terus membesar.
Video kebakaran hebat pabrik sepatu ini pun beredar luas di media sosial pagi ini.
Baca juga: Kebakaran di Mastrip Warugunung Surabaya, Diduga Akibat Bakar Sampah
Belum ada laporan resmi terkait korban jiwa maupun korban luka dalam insiden tersebut. Pihak perusahaan maupun aparat kepolisian juga belum memberikan keterangan resmi kepada media.
Hingga kini penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kabupaten Ngawi dikerahkan untuk mengendalikan api.
Bantuan tambahan didatangkan berupa empat unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten dan Kota Madiun. Petugas Damkar masih berada di lokasi untuk memastikan api benar-benar padam dan tidak menjalar ke area lainnya.
Baca juga: Penjelasan TNI AD soal Truk Terbakar Disertai Ledakan di Tol Gempol Jatim
PT Dwi Prima Sentosa merupakan salah satu pabrik sepatu terbesar di Jawa Timur yang mempekerjakan sekitar 2.000 karyawan. Perusahaan ini dikenal sebagai produsen sepatu olahraga dan kasual untuk berbagai merek ternama dunia, seperti Decathlon, Diadora, hingga Yonex.
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari manajemen perusahaan terkait estimasi kerugian maupun langkah lanjutan.
Editor : Yasmin Fitrida Diat