Sidoarjo, MCI News – Musala di asrama putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Jalan KHR Moh Abbas I/18, Desa Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
Tragedi terjadi saat santri melaksanakan salat ashar berjemaah di bangunan tiga lantai yang masih dalam tahap pembangunan. Akibatnya, puluhan santri terjebak di balik reruntuhan dan mengalami luka-luka.
Baca juga: Kabupaten Sidoarjo Terapkan Jam Malam Bagi Pelajar
Arif Sunandar, Ketua Tim Kerja BPBD Surabaya merinci, sembilan santri asal Surabaya dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Islam Siti Hajar Sidoarjo. Satu korban dilaporkan meninggal dunia. Tercatat 25 santri asal Surabaya menjadi korban.
"Korban meninggal dunia inisial IB, warga Pabean Cantian akan dimakamkan di Madura. Delapan korban yang luka ringan kami komunikasikan dengan keluarga, boleh pulang,” jelas Arif Sunandar.
Baca juga: Bupati Sidoarjo Subandi Tinjau Jembatan Ambrol di Desa Banjarsari, Sidoarjo
Sedangkan 16 korban lainnya dirawat di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo. Dari jumlah tersebut, 14 di antaranya luka ringan dan dua lainnya luka berat. BPBD Surabaya juga masih memantau di RS Delta Surya terkait empat korban luka warga Surabaya.
Data ini kemungkinan masih terus bertambah, mengingat evakuasi di lokasi kejadian kejadian masih berlangsung.
Baca juga: Kurangi Kemacetan, Polres Sidoarjo Gelar uji Coba Penerapan Satu Arah di Jl Letjen Sutoyo
Abdul Salam, seorang pengelola ponpes menyatakan, bangunan yang ambruk sedang dalam proses pembangunan. Aktivitas pengecoran berlangsung sejak pagi hingga siang, dan sekitar pukul 12.00 WIB, aktivitas tersebut dilanjutkan.
Namun, hingga kini penyebab pasti ambruknya bangunan tersebut belum diketahui. Tim Inafis Polda Jatim telah dikerahkan untuk melakukan investigasi.
Editor : Yasmin Fitrida Diat