New York, MCI News – Politikus Zohran Mamdani berhasil memenangkan pemilihan Walikota New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (4/11/2025), atau Rabu waktu Indonesia. Hal ini berdasarkan proyeksi beberapa kantor berita utama seperti Associated Press (AP) pukul 21.34 waktu setempat.
Zohran Mamdani berhasil meraih 50,5 persen dukungan dari 83 persen suara yang sudah masuk, berdasarkan penghitungan sementara AP. Rival terdekatnya, Gubernur New York ke-56 dari Partai Demokrat, Andrew Cuomo hanya berhasil meraih 41,3 persen. Sementara kandidat ketiga dari Partai Republik, Curtis Sliwa, hanya 7,3 persen.
Zohran Mamdani menggantikan Walikota Eric Adams, yang membatalkan pencalonannya kembali pada September lalu, tetapi ia tetap mengikuti pemungutan suara.
Zohran Mamdani, keturunan India lahir di Uganda dan pindah ke New York pada usia tujuh tahun. Ia menjadi warga negara AS pada tahun 2018. Ia bekerja sebagai konselor perumahan pencegahan penyitaan di Queens. Ia fokus membantu pemilik rumah berpenghasilan rendah kulit berwarna hingga menginspirasinya untuk terjun ke dunia politik.
Dibenci Presiden Donald Trump
Di sisi lain, Presiden AS, Donald Trump beberapa kali menyerang Zohran Mamdani dengan sebutan bernada kebencian, menyebutnya “pembenci Yahudi". Dalam unggahan di Truth Social, Donald Trump menuding pria berusia 34 tahun itu tidak memiliki peluang untuk mengembalikan kota tersebut ke kejayaannya sebelumnya.
Donald Trump juga mengancam membatasi dana federal untuk Kota New York atas kemenangan kandidat Partai Demokrat itu.
“Jika Kandidat Komunis Zohran Mamdani menang Pemilihan Wali Kota Kota New York, sangat kecil kemungkinan saya akan menyalurkan dana federal, selain yang sangat minimal sesuai ketentuan,” ungkap Donald Trump.
“Sebagai seorang Komunis, kota yang dahulu hebat ini tidak punya peluang sukses, bahkan bertahan. Saya tidak ingin mengirim uang baik untuk hasil yang buruk," sambungnya.
Andrew Cuomo, dalam sebuah langkah terakhir di hari pemilihan, juga menyerang Zohran Mamdani dan menyebutnya sebagai “ancaman eksistensial” bagi New York.
Editor : Yasmin Fitrida Diat