Pacitan, MCI News - Pemerintah Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, mulai membuka kembali operasional pelayanan di seluruh pasar hewan setempat, seiring mulai terkendalinya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), tetapi tetap dengan pengawasan ketat.
"Mulai hari ini pasar hewan dibuka dengan penerapan uji coba. Pengawasan ketat akan diberlakukan oleh petugas kesehatan hewan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kab. Pacitan Sugeng Santoso di Pacitan, Kamis, (6/2/2025).
Baca juga: Cegah Penyebaran Virus PMK
Keputusan pembukaan seluruh pasar hewan itu dituangkan dalam Surat Edaran Bupati Pacitan No. 500.7.2.5/485/408.30/2025 terkait pembukaan kembali aktivitas pasar hewan di Kab. Pacitan.
Surat edaran ini merujuk pada sejumlah landasan hukum. Pertama, Surat Edaran Menteri Pertanian Republik Indonesia No. B-03/PK-320/M/01/2025 tentang Kewaspadaan Dini Peningkatan Kasus Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS).
Kedua, Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 100.3.3.1/31/013/2025 yang menetapkan Status Keadaan Darurat Bencana Nonalam akibat wabah PMK.
Ketiga, Surat Edaran Kepala Badan Karantina Pertanian No. 12950/KR.120/K/05/2022 mengenai upaya peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran PMK.
Baca juga: Anstisipasi Penyebaran PMK, Pakar Unair Imbau Peternak Jaga Kebersihan Kandang di Musim Hujan
Untuk melaksanakan mandat itu, DKPP Pacitan melakukan pembukaan pasar hewan secara bertahap dengan pengawasan ketat.
Sugeng menambahkan, ternak yang masuk ke pasar harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan proses disinfeksi. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK yang masih menjadi perhatian. "Meski masih ada kasus baru, tren penambahan sudah mulai landai. Tingkat kesembuhan ternak juga menunjukkan peningkatan dalam sepekan terakhir."
Jarwanto, seorang peternak asal Lingkungan Plelen, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, menyambut baik kebijakan tersebut.
Baca juga: ASOHI Bantu Obat dan Disinfektan untuk Atasi PMK di Jawa Timur
"Alhamdulillah, kalau pasar hewan sudah dibuka. Semoga situasi segera membaik," ujarnya. (wtn)
Editor : WItanto