Hadiri Kajian Ranadab PW Muhammadiyah di UMLA

Khofifah: Menjadikan Baldah Thayyibah adalah Tugas Kita Bersama

mcinews.id
Gubernur jatim saat berfoto bersama kajian PW Muhamadiyah (8/3/2025)

Lamongan, MCI News - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Kajian Ramadhan 1446 H dan Buka Bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan, Sabtu 8 Maret 2025.

Diikuti ribuan orang, kegiatan ini turut dihadiri Ketua PW Muhammadiyah Jatim Sukadiono, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Wakil Bupati Lamongan Dirham Akbar Aksara, Konjen Amerika Serikat, Wakil Konjen Australia, Forkopimda Kab. Lamongan, Pengurus PW Muhammadiyah Jatim, Pengurus PW Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Jatim, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Baca juga: Usai KPK Geledah KONI Jatim, Khofifah Sebut Hibah KONI Jatim Sesuai Prosedur

Mengusung tema 'Baldah Thayyibah: Refleksi untuk Negeri', Khofifah mengatakan konsep membentuk baldah thayyibah atau negeri yang baik adalah tugas bersama. 

“Bagaimana menjadi baldah thayyibah adalah tugas kita bersama. Kita berusaha mewujudkan masyarakat yang bahagia sejahtera, spiritualitasnya terkawal, dan hubungan satu dengan yang lain terbangun harmonis atau harmonious partnership,” kata Khofifah. 

Ia menegaskan, konsep baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur menjadi tujuan dari berbagai program-program dan langkah-langkah strategis Pemprov Jatim. “Kami berharap negeri ini, khususnya Jatim menjadi provinsi yang nyaman, aman dan sejahtera, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.”

Pertemuan Kajian Ramadhan ini, sambung Khofifah, sudah menjadi tradisi bagi keluarga Muhammadiyah tiap tahunnya. 

“Lebih dari 10 tahun saya mengikuti kajian Ramadhan PW Muhammadiyah Jatum, dulu biasanya di Dome UMM dan selalu keluarga besar Muhammadiyah hadir komplit. Ini menjadi pertemuan yang sangat strategis, tidak hanya kajian di bulan Ramadhan, tapi plan of action pasca kajian,” tuturnya.

Menurutnya, pertemuan ini bisa menjadi momentum untuk mengonsolidasikan gerakan persyarikatan Muhammadiyah, program maupun pikiran sehingga Kajian Ramadhan ini berjalan multifungsi.

“Kajian ini juga mendatangkan narasumber yang sangat berkompeten dan kredibel. Narasumber bisa memberikan penguatan secara intelektual, institusional maupun kapasitas perseorangannya. Jadi menurut saya, ini pertemuan yang sangat prestisius dan menjadi tradisi PW Muhammadiyah Jatim,” kata Khofifah. 

Mengenai hibah Pemprov Jatim kepada Muhammadiyah, sambung Khofifah, merupakan bagian dari proses ta'awanu 'alal-birri wat-taqwa wa la ta'awanu 'alal-ismi wal-'udwani yang artinya tolong menolonglah kalian dalam kebaikan, dan janganlah kalian tolong menolong di dalam keburukan.

Baca juga: Satu Abad Syaikhona Kholil Bangkalan, Gubernur : Beliau Ulama Besar Inspirator Lahirnya NU

“Saya rasa bahasa ini pernah saya sampaikan di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Kalau ada hibah Pemprov ke Perguruan Tinggi Muhammadiyah, itu bukan bantuan, melainkan kerjasama, sinergi, kolaboras diantara kita semua. Kita memerlukan Perguruan Tinggi yang bisa memberi lompatan kualitas SDM,” jelasnya. 

Menurutnya, jika 2045 Indonesia Emas, maka warga Jatim yang generasi muda saat ini sudah menjadi Generasi Emas. 

“Kitalah pemilik Indonesia Emas 2045. Pintu masuknya tidak bisa jika tidak melalui pendidikan. Karena itu, berbagai pendidikan yang dikelola Muhammadiyah dari mulai PAUD, TK hingga PT menjadi bagian yang terintegrasi menyiapkan Generasi Emas,” kata Khofifah. 

Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) Aziz Alimul Hidayat berterima kasih kepada Pemprov Jatum yang selalu mendukung kegiatan UMLA.

“Terima kasih kepada Ibu Gubernur sudah berkesempatan datang pada hari ini. Teringat tiga tahun lalu, saya bersama teman-teman dari wilayah Muhammadiyah telah dibantu pemprov mengenai alat kesehatan dan sangat bermanfaat bagi perkembangan umat. Bantuan itu menjadi bukti Pemprov Jatim concern terhadap umat, khususnya di bidang pendidikan. Pastinya dari UMLA untuk Jawa Timur dan Indonesia,” ujar dia. 

Baca juga: Gubernur Jatim Ajak Nelayan Terapkan Konsep Ekonomi Biru

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Sukadiono menyampaikan, Muhammadiyah Jatim siap bersinergi dan berkolaborasi bersama dengan Pemprov Jatim.

"Muhammadiyah Jatim ingin selalu kritis dan kooperatif. Kritis artinya memberikan masukan agar kebijakan yang diambil tepat. Dan kooperatif artinya siap bersinergi, siap berkolaborasi untuk kepemimpinan ibu lima tahun ke depan," katanya.

Secara khusus ia menyampaikan apresiasi kepada Khofifah, yang selalu mendukung universitas-universitas Muhammadiyah di Jatim melalui dana hibah. "Kami merasa itu komitmen yang luar biasa. Ada tujuh Universitas Muhammadiyah di Jatim, dan semua sudah mendapat bantuan dari pemprov. Khusus Surabaya itu dua kali. Kami mengapresiasi sekali komitmen ini," pungkasnya.

Kegiatan tersebut juga diisi tausiyah kajian hikmah Ramadhan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Shodikin.

 

Editor : Budi Setiawan

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru