Waka Komisi IV DPR Kritik Koordinasi Pemerintah soal Temuan Beras Berkutu

mcinews.id
Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman. (Foto: Emedia DPR RI)

Jakarta, MCI News - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman menyoroti dan menyayangkan perbedaan langkah antarmenteri di Kabinet Merah Putih menyikapi temuan tentang beras impor berkutu di gudang Bulog Yogyakarta.

"Menteri Pertanian menyebut beras berkutu itu tidak akan dipakai lagi. Sementara, Kepala Bapanas (Badan Pangan Nasional) menyatakan, beras berkutu itu masih dapat dikonsumsi. Menko Bidang Pangan malah berkilah jumlahnya sedikit. Terasa mahal sekali sebuah pekerjaan bernama 'koordinasi' di antara para pembantu presiden ini," kata Alex Indra Lukman kpada wartawan di Jakarta, Senin 17 Maret 2025.

Baca juga: Panen Raya Serentak Nasional di 14 Provinsi oleh Presiden RI, Panen di 37 Kabupaten/Kota Se Jatim

Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, yang menjadi persoalan bukan benar atau tidaknya pilihan yang diambil para pembantu presiden tersebut. Namun, bagaimana masyarakat memotret para pembantu presiden dalam menjalankan roda pemerintahan.

Persoalan beras impor berkutu dilontarkan Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto yang mengaku menemukan stok beras berkutu ketika melakukan kunjungan ke Yogyakarta pada saat mengisi reses.

"Pada reses lalu, pada kunjungan kerja reses yang lalu, saya memimpin tim ke Yogyakarta, dan meninjau Gudang Bulog. Di dalam gudang Bulog, kami menemukan masih banyak beras sisa impor tahun lalu yang sudah berkutu," kata Titiek Soeharto dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian di Gedung DPR RI, Selasa 11 Maret 2025.

Baca juga: DPR Desak Bulog Atasi Beras Sisa Impor Berkutu

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap laporan dari Perum Bulog terkait temuan beras impor berkutu jumlahnya 100.000 sampai 300.000 ton di seluruh Indonesia.

"Bulog melaporkan memang ada 100.000 sampai 300.000 (ton) di seluruh Indonesia dari 2 juta (ton beras) yang diimpor. Ini sudah masuk list, termasuk di Yogya. Kami akan minta lagi untuk dipercepat di Yogya. Minta maaf Bu Ketua," kata Amran dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI.

Baca juga: Pimpin Rakor Sergab, Dandim 0806/Trenggalek : Harga Minimal Harus Rp 6.500

Sementara, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi sudah memerintahkan pimpinan Bulog di daerah untuk memeriksa seluruh gudang Bulog untuk memastikan kualitas beras tersisa.

Masing-masing pimpinan wilayah, pimpinan cabang, dan kepala gudang harus mengecek secara berkala kualitas beras di gudang Bulog. Stok beras di seluruh gudang Bulog sejumlah 1,9 juta ton masih dalam kondisi baik.

Editor : Budi Setiawan

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru