Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Wafat, Gangguan Pernapasan

mcinews.id
Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim (kiri) menyampaikan belasungkawa untuk mendiang PM ke-5 Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi. (Foto: X @anwaribrahim)

Malaysia, MCI News - Perdana Menteri (PM) ke-5 Malaysia, Abdullah Ahmad Badawi wafat, Senin 14 April 2025 pukul 19.10 waktu setempat atau 18.10 WIB. Ia mengembuskan napas terakhir dalam perawatan medis di Institut Jantung Negara (IJN), Kuala Lumpur.

Abdullah Ahmad Badawi menjadi PM Malaysia dari 2003 sampai 2009. Ayah dari empat anak kelahiran Bayan Lepas, Penang, itu meninggal dunia pada usia 85 tahun. Demikian dikutip dari media CNA.

Sosok yang akrab disapa Pak Lah ini dirawat di IJN sejak Minggu pagi kemarin, akibat mengalami gangguan pernapasan. Abdullah mendapatkan perawatan intensif di Unit Rawatan Koronari (CCU) di bawah pengawasan ketat tim spesialis jantung IJN.

"Seluruh keluarga besar IJN turut berduka cita yang mendalam. Merawat almarhum di saat-saat terakhirnya merupakan suatu kehormatan bagi kami. Ketulusan dan kerendahan hatinya telah menyentuh banyak staf kami," ungkap CEO IJN Mohamed Ezani Md Taib dalam pernyataan tertulisnya.

"Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum. Semoga Allah mencucuri rahmat atasnya, Al-Fatihah," sambungnya.

PM Malaysia Anwar Ibrahim melalui akun media sosial X @anwaribrahim mengatakan, dirinya baru menerima berita yang amat menyentak jiwanya. “Sahabat saya yang juga mantan Perdana Menteri Malaysia yang kelima Tun Abdullah Ahmad Badawi telah kembali menemui ilahi," ungkapnya.

Anwar Ibrahim mengatakan, kenangan terakhir kali dirinya menjenguk sahabatnya itu dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan jiwanya diliputi duka.

Namun ketika tangan mereka bersentuhan, lanjut Anwar Ibrahim, tatapan mata Pak Lah yang kabur masih memancarkan kasih sayang dan sikap damai yang tak pernah padam.

“Beliau menerima saya dengan penuh sopan santun dan kesantunan, meski kami sempat berada di bidang politik yang berseberangan. Begitu agungnya jiwa seorang negarawan besar," kenang Anwar Ibrahim.

“Pak Lah bukan sekadar seorang pemimpin, tetapi seorang yang berhati besar yang menerapkan narasi baru dalam politik kekuasaan di Malaysia. Dengan pendekatan Islam Hadhari, ia menjembatani kesenjangan antara aspek kemajuan dan pembangunan serta nilai-nilai,” tambahnya.

“Beliau merupakan tokoh yang membebaskan suara rakyat melalui pembukaan ruang media dan partisipasi publik. Pemerintahannya didasarkan pada Rencana Malaysia Kesembilan yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan berfokus pada pembangunan manusia dan pedesaan,” demikian pujian Anwar Ibrahim untuk Pak Lah.

Editor : Yama Yasmina

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru