Seminar Awam RS Kemenkes Surabaya: Kendalikan Diabetes Cegah Komplikasi Sejak Dini

mcinews.id
Dokter Arif Luqman Hakim, Sp.PD dalam seminar tentang diabetes mellitus. (Foto: Pandu/MCI News)

Surabaya, MCI News - Seminar Awam diselenggarakan di Gedung B Rumah Sakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Surabaya lantai 6, Jumat, 9 Mei 2025. Mengusung tema "Kenali, Kendalikan, Lawan Diabetes Cegah Komplikasi Sejak Dini".

Seminar Awam ini dihadiri oleh Kader Surabaya Hebat (KSH) RW 1 sampai RW 9, Lurah Krembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya Arief Witjaksana, yang akan purna tugas awal Juni mendatang.

Baca juga: Pemantapan Jaminan Kecelakaan Kerja Melalui Kerja Sama dengan BPJS Ketenagakerjaan

Pembicara dalam acara tersebut Arif Luqman Hakim, Sp.PD adalah dokter spesialis penyakit dalam yang bertugas di RS Kemenkes Surabaya.

“Pada saat ini, penyakit diabetes tidak hanya menyerang pada usia lanjut, tetapi juga terjadi pada anak-anak. Melakukan promosi kesehatan dengan targetnya adalah masyarakat awam, tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan, agar masyarakat bisa lebih awal mendeteksi lebih awal mengenali gejala kencing manis," tuturnya dalam mengawali seminar awam tentang diabetes di RS Kemenkes Surabaya.

Diabetes Mellitus (DM) atau yang biasa dikenal dengan kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. insulin itu adalah hormon yang memasukkan gula di peredaran darah sehingga gula masuk ke dalam sel dan dipakai sebagai sumber energi. "Jika insulin tidak ada, atau produksi terganggu, maka kadar gula dalam darah akan menjadi tinggi," Arif menjelaskan.

Perlu diketahui, penderita diabetes mellitus di dunia mencapai 537 juta jiwa. Pola hidup dan pola makan yang tidak seimbang, menjadi salah satu penyebab diabetes mellitus tersebut. "Menjaga pola makan, rutin berolah raga, bisa menurunkan resiko terkena penyakit diabetes," tambah Arif.

Gejala diabetes mellitus adalah sering kencing di malam hari, cepat lapar, sering haus, berat badan menurun. Sedangkan untuk gejala tambahan, kesemutan di beberapa bagian tubuh, gatal di daerah genital perempuan, terjadi keputihan, luka seulit sembuh, bisul yang hilang timbul, penglihatan kabur, mudah mengantuk, dan impotensi pada pria.

Arif menjelaskan, pemeriksaan DM bisa dilakukan rutin setiap tahun, seperti:

1. Pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan kolesterol, elektrokardiografi saat diagnosis setiap tahun atau lebih sering bila ada hasil pemeriksaan tidak normal.

2. Pemeriksaan urin, fungsi ginjal saat diagnosis setiap tahun atau lebih sering bila hasil pemeriksaan tidak normal.

3. Pemeriksaan kaki komprehensif, pembuluh darah kaki, neuropati saat diagnosis setiap tahun atau lebih sering bila ada gejala.

4. Pemeriksaan funduskopi (mata) saat diagnosis setiap satu sampai dua tahun atau lebih sering bila ada gejala.

"Harapan saya dengan memberikan bekal materi tentang diabetes mellitus ini, kita bisa dapat meningkatkan aktivitas fisik lagi, dapat mengatur pola makan kita agar lebih sehat untuk mencegah diabetes," pungkas Arif.

Editor : Yama Yasmina

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru