Jakarta, MCI News – Ajang kecantikan bergengsi Miss Indonesia 2025 kembali digelar dengan semangat baru, dalam menginspirasi dan memberdayakan perempuan Indonesia.
Memasuki penyelenggaraan ke-19, malam puncak penobatan akan berlangsung, Rabu (9/7/2025) pukul 16.30 WIB, disiarkan langsung di RCTI. Sebanyak 38 finalis dari seluruh provinsi akan bersaing memperebutkan gelar Miss Indonesia.
Baca juga: Merince Kogoya Didiskualifikasi dari Miss Indonesia 2025
Mahkota Baru
Pemenang Miss Indonesia 2025 untuk pertama kalinya akan mendapatkan mahkota baru bernama Sakral Kawung Srikandi. Mahkota terbuat dari perak putih berlapis berlian dan dihiasi batu rubi merah tua. Susunan batu rubi dan berlian membentuk motif bunga yang simetris di sekeliling mahkota, memberikan nuansa anggun, sakral, dan bermartabat.
Desainnya terinspirasi dari motif Kawung, salah satu pola batik klasik khas Jawa yang melambangkan kesempurnaan, keharmonisan, dan filosofi kebijaksanaan dalam budaya Indonesia.
Masa Karantina
Para peserta akan menjalani masa karantina yang berlangsung sejak 25 Juni hingga 8 Juli 2025. Mereka mendapatkan pembekalan intensif dari para ahli dan mentor profesional di berbagai bidang, seperti kepribadian, public speaking, budaya, sosial, serta kepemimpinan.
Proses penilaian final akan mengacu pada empat kriteria utama MISS: Manner, Impressive, Smart, dan Social, nilai-nilai yang menjadi pilar utama ajang ini sejak pertama kali diselenggarakan.
Menuju Miss World
Acara puncak akan dimeriahkan oleh penampilan artis ternama Tanah Air dan kehadiran tamu kehormatan dari Miss World Organization, yaitu Miss World 2024, Opal Suchata Chuangsri dari Thailand, bersama Miss Indonesia 2024, Monica Kezia Sembiring.
Monica sebelumnya meraih prestasi membanggakan di ajang Miss World dengan memenangkan kategori Beauty With A Purpose melalui proyek Pipeline for the Lifetime, serta masuk dalam Top 40 melalui fast track talent. Monica juga turut berperan sebagai mentor.
Pemenang Miss Indonesia 2025 akan mewakili Indonesia di ajang Miss World mendatang, meneruskan tradisi prestasi yang telah dicapai oleh para pendahulunya.
Editor : Yasmin Fitrida Diat