Bali, MCI News - Operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Kamis (3/7/2025) terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Pada hari kedua pencarian, Jumat ini, tim SAR menggunakan berbagai metode, termasuk pencarian darat di sepanjang Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang.
Baca juga: 6 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Diserahkan Keluarga, 28 Orang Proses Pencarian
Personel Kodim dan Polres, pencarian laut dengan kapal-kapal yang terdiri dari TNI AL, Polri, KPLP, dan Basarnas, serta pencarian udara dengan menggunakan pesawat CN-235 dari Baharkam Polri dan helikopter dari Bali Air melakukan pencarian selama satu jam, dari pukul 10.30 sampai 11.30 WIB, dengan sasaran pencarian di sekitar perairan Selat Bali.
Hingga saat ini, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi 36 korban, dengan rincian 30 orang selamat dan enam orang meninggal dunia.
Baca juga: Pemprov Jatim Kerahkan Tim BPBD, Komitmen Kawal Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya hingga Tuntas
Tim SAR gabungan juga telah melakukan rekonfirmasi ulang terhadap data korban yang hilang, dan ditemukan ada dua nama yang berbeda yang sebelumnya dianggap sebagai satu orang, yaitu Tri Wahyudi dan Wahyudi. Setelah dilakukan cek ulang, ternyata keduanya adalah orang yang berbeda.
Wahyudi yang sebelumnya dilaporkan hilang, ternyata telah ditemukan selamat dan langsung dijemput oleh pihak keluarga tanpa melaporkan keberadaannya di Posko ASDP Gilimanuk. Hal ini disampaikan oleh Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan serta Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI (Purn) Ribut Eko Suyanto dalam konferensi pers, Jumat.
Baca juga: Menhub Dudy Instruksikan Percepatan Pencarian dan Pertolongan Kecelakaan Kapal KMP Tunu Pratama Jaya
Saat ini, tim SAR gabungan masih mencari 29 orang korban yang belum ditemukan. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian dan pertolongan dengan harapan dapat menemukan korban yang masih hilang dalam keadaan selamat.
Tim SAR gabungan telah menyusun rencana untuk operasi SAR esok hari, dengan fokus pada pencarian di sekitar Last Known Position (LKP) yang telah ditentukan. Tim SAR gabungan juga memohon doa dari masyarakat agar korban yang hilang dapat ditemukan dalam keadaan apapun.
Editor : Yasmin Fitrida Diat