Kota Malang, MCI News – Semangat juang para atlet Muaythai dari Kota Surabaya membuahkan hasil manis di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025. Bertarung selama empat hari di Gedung Islamic Center, Kota Malang, kontingen Surabaya sukses mempertahankan gelar juara umum cabor Muaythai, sebuah pencapaian yang juga mereka raih pada Porprov VIII dua tahun lalu.
Dengan torehan 5 medali emas, 5 perak, dan 2 perunggu, Surabaya tampil sebagai kontingen terbaik di cabor bela diri asal Thailand ini. Medali emas dipersembahkan oleh atlet-atlet andalan seperti Qafah Gavra Wirya (60 kg putra), Gavin Kinzie Aries Putra (71 kg putra), Margaretha Liony SP (Waykhru Pi), dan M Reza Syahwaldi (Muay Aerobic putra).
Namun di balik keberhasilan itu, sang pelatih Agus Leonardo Fortunius menyimpan rasa kecewa. Ia mengungkapkan bahwa raihan medali belum sesuai dengan target yang ditetapkan tim pelatih: 9 medali emas.
"Kami tentu bersyukur bisa mempertahankan juara umum, tapi terus terang kami belum puas," ujar Agus, usai prosesi pengalungan medali, Jumat (4/7) malam. "Target kami sembilan emas. Tapi yang kami raih hanya lima. Empat emas meleset."
Menurut Agus, target itu dibagi rata di tiga sektor: tiga emas dari nomor seni, tiga dari fight putra, dan tiga lagi dari fight putri. Namun realisasinya, hanya dua emas datang dari nomor seni, dua dari fight putra, dan satu dari fight putri.
Ia menyebutkan bahwa salah satu faktor penyebab turunnya pencapaian adalah peningkatan kualitas dari daerah lain. Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Blitar menjadi dua wilayah yang cukup mengejutkan dengan performa atlet-atletnya yang sangat kompetitif.
"Kita harus akui, lawan-lawan kini semakin siap. Mereka benar-benar melakukan pembenahan," ucapnya dengan nada apresiatif.
Meski belum memuaskan bagi sang pelatih, torehan lima emas kali ini tetap lebih baik dibanding Porprov sebelumnya di Sidoarjo, di mana Surabaya hanya membawa pulang empat emas dari cabang Muaythai.
"Artinya progres tetap ada, walau belum maksimal. Ini jadi catatan dan motivasi untuk evaluasi ke depan," tandas Agus yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Pengcab Muaythai Indonesia (MI) Surabaya.
Dengan semangat evaluasi dan pembenahan, Surabaya bertekad untuk kembali menunjukkan taringnya di kejuaraan-kejuaraan mendatang. Karena bagi mereka, mempertahankan gelar juara umum bukan sekadar target, tapi bagian dari harga diri kota pahlawan.
Editor : Fahrizal Arnas