Jakarta, MCI News – Aksi anak-anak penari pacu jalur yang meliuk lincah di ujung perahu saat lomba dayung, mencuri perhatian masyarakat dunia karena kekompakan dan energi yang khas.
Salah satu anak yang viral di media sosial itu bernama Ryan Arkandika atau akrab disapa Dika. Bocah 9 tahun itu menari di ujung depan perahu yang sedang melaju dalam festival pacu jalur di Kuantan Singingi, Riau.
Aksi Dika disebut 'aura farming' atau menumbuhkan dan memancarkan versi diri sendiri yang paling keren secara alami. Ketenarannya membuat Dika diundang sebagai bintang tamu acara Pagi Pagi Ambyar di Trans TV yang dipandu Dewi Persik, Ryan Ibram, Caren Delano, dan Nassar.
Dika mulai menari di ajang pacu jalur sejak 2024. Ia menggantikan posisi kakaknya yang kini menjadi salah satu pemacu atau pendayung perahu. Dika mengaku tidak ada yang mengajarinya menari di atas perahu.
"Pandai sendiri. Memang cita-citanya ingin menari," ujarnya.
Keluarga pun bangga dengan ketenaran Dika belakangan ini. Meski demikian, mereka tak menyangka sang anak bisa menonjol dari sekian banyaknya penari pacu jalur.
Seperti diketahui, banyak pesohor yang ikut memarodikan tren aura farming Dika. Mulai dari akun resmi klub sepak bola asal Prancis Paris Saint-Germain yang mengunggah video selebrasi para pemainnya yang menirukan gerakan Dika.
Maskot klub Italia AC Milan yang juga ikut meramaikan tren ini. Bahkan, bintang NFL sekaligus kekasih dari Taylor Swift, Travis Kelce yang juga mengikuti tren aura farming.
Luna Maya tak mau ketinggalan. Istri Maxime Bouttier itu ikut meramaikan tren tersebut dengan cara unik. Ia menari aura farming di atas banana boat di Pantai Pangandaran, Jawa Barat. Videonya diunggah di Instagram @lunamaya.
Bintang sinetron yang kini menjadi Anggota DPR RI, Verrell Bramasta juga ikut tren aura framing Dika saat bersih-bersih rumah. Ia tampak berdiri di atas kursi sambil menari. Sedangkan asisten dan teman-temannya duduk di motor bertiga melakukan gerakan mendayung pakai sapu.
Mengenal Olahraga Tradisional Pacu Jalur
Pacu Jalur merupakan tradisi tua yang telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Lomba perahu panjang ini digelar tiap tahun di Sungai Kuantan.
Tak sekadar olahraga tradisional, acara ini juga menjadi panggung budaya dan simbol solidaritas antar-kampung. Sejak 2014, Pacu Jalur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kemendikbudristek.
Pada masa penjajahan Belanda, Pacu Jalur dijadikan agenda resmi untuk merayakan ulang tahun Ratu Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia, waktu penyelenggaraannya disesuaikan dan digelar setiap bulan Agustus untuk memperingati HUT RI. Lokasi utamanya kini berada di Tepian Narosa, Teluk Kuantan.
Editor : Yasmin Fitrida Diat