Jakarta, MCI News – Malam Final Pemilihan Abang None Jakarta 2025 di Graha Bhakti Budaya (GBB), Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025), dihadiri oleh Gubernur Pramono Anung dan wakilnya, Rano Karno.
Dalam sambutannya, Pramono menyebut ajang tahunan ini sebagai simbol optimisme generasi muda yang menjaga tradisi Betawi sekaligus menjadi duta Jakarta di kancah global.
"Keberadaan Abang None Jakarta penting untuk melestarikan identitas budaya di tengah modernisasi. Harapan saya, Abang None menjadi ikon budaya, tetapi juga agen perubahan dalam bidang pariwisata, ekonomi kreatif, dan membangun Jakarta yang lebih maju, ramah, dan membanggakan," tuturnya.
Tahun ini, sebanyak 36 finalis dari enam wilayah administrasi DKI Jakarta berkompetisi menampilkan bakat, pengetahuan, dan karakter. Dari jumlah tersebut, delapan pasang finalis terpilih mengikuti sesi tanya jawab sebelum akhirnya tiga pasang melaju ke babak akhir.
Dewan juri pada pemilihan ini terdiri dari berbagai tokoh, antara lain Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi Beky Mardani, perancang busana Poppy Dharsono, Ketua Umum GIPI Hariyadi Sukamdani, serta aktris dan pegiat batik Ayu Dyah Pasha.
Pemenang Abang None Jakarta 2025
Pada malam puncak tersebut, pemenang Abang dan None Jakarta 2025 yakni David Leon Bijlsma dari Jakarta Timur dan Farel Larasati (Defa) dari Jakarta Pusat. Keduanya dinobatkan sebagai duta budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif ibu kota.
Wakil 1 Abang None Jakarta 2025 yaitu pasangan Muchamad Raynald Ghazali (Jakarta Selatan) - Naomyscha Attalie Maza (Jakarta Barat) dan Wakil 2 pasangan Muhammad Fathi Umar (Jakarta Pusat) - Isabel Tramp (Jakarta Selatan).
Harapan 3 yakni pasangan Randall Aginta (Jakarta Pusat) - Naila Azizah (Jakarta Utara), Harapan 2 pasangan Muhammad Faruqi (Kepulauan Seribu) - Arghea Nurazlia Siswono Putri (Jakarta Barat), serta Harapan 1 pasangan Jonathan Marco Christo (Jakarta Selatan) - Alika Najma Alex (Jakarta Timur).
Juara Favorit Abang None Jakarta 2025 pasangan Muhammad Faruqi (Kepulauan Seribu) - Naila Azizah (Jakarta Utara).
Sekilas tentang Gedung Bhakti Budaya
Gedung Bhakti Budaya memiliki enam lantai, yang mampu menampung hingga 954 penonton, dengan panggung fleksibel setara Broadway. Desain modern, fasilitas mutakhir, serta teknologi audio-visual dan sistem pencahayaan berkelas internasional.
Dengan luas 14.148 meter persegi, Gedung Bhakti Budaya menjadi salah satu panggung terbesar dan tercanggih di Jakarta.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi DKI Jakarta, Andhika Permata menggunakan, sejak berdiri pada 1968, TIM telah menjadi mercusuar budaya dan ruang tumbuh bagi seniman lintas generasi, dari maestro legendaris hingga talenta muda.
Kini, usai revitalisasi, TIM tampil sebagai pusat seni berstandar internasional yang semakin siap menjadi rumah bagi berbagai perhelatan berskala nasional maupun global.
Editor : Yasmin Fitrida Diat