Banyuwangi, MCI News – Pagelaran BIG Downhill, balap sepeda gunung bergengsi yang disebut juga Banyuwangi Ijen Geopark Downhill, yang kembali digelar pada (20-21/9/2025) di Sirkuit Gantasan, Gunung Ijen, Banyuwangi.
Event ini masuk kalender resmi Union Cycliste Internationale (UCI) Class 1 dan menyediakan hadiah total sebesar Rp300 juta untuk berbagai kategori, selain menjadi ajang pendukung sport tourism di Banyuwangi ini, menyuguhkan sirkuit berstandar kelas dunia, sekaligus bertabur atlet internasional.
Bandit Squad Racing, salah satu tim besar asal Jawa Timur, tidak ketinggalan dalam mengikuti ajang downhill bergengsi dengan sirkuit sepanjang 2,5 km tersebut. Tim besutan Pornomo tersebut, dengan tunggangan andalannya Forbidden Bike, berhasil mendapatkan podium di beberapa kelas.
“Untuk kelas expert B, saya mendapatkan podium dua, sedangkan Dewi Ageng Putri pornomo, di kelas women open meraih podium dua. Dan tak ketinggalan, di kelas veteran, nama Nova juga bertengger di posisi tujuh,” ujar pentolan Tim Bandit Pornomo.
“Meskipun sempat mengalami insiden rantai lepas, tetapi saya terus berusaha mengejar waktu ketertinggalan. Dan masih bisa finish di peringkat dua,” ungkap Pornomo
Dia menambahkan, persaingan dalam pagelaran balap downhill sekarang sudah merata. Dan ajang Big Downhill di Banyuwangi ini, meskipun diikuti pembalap-pembalap kelas atas dari berbagai daerah di Indonesia, dan banhkan dari luar negeri, tim Bandit masih bisa mendapatkan podium.
Kelas-kelas dalam olahraga downhill umumnya dikategorikan berdasarkan tingkatan keahlian (Elite, Expert, Sport, Youth) dan usia (Master, Junior), dengan tujuan untuk menciptakan persaingan yang sehat dan kompetitif di antara para peserta. Contohnya, pada kejuaraan Indonesian Downhill sering ada kelas seperti Men Elite, Women Elite, Men Junior, Men Youth, Men Master, Men Sport, dan Women Open.
Ajang balap downhill yang diadakan di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, membuktikan bahwa ajang olahraga bisa menjadi momentum emas untuk menumbuhkan ekonomi berbasis komunitas.
Editor : Yasmin Fitrida Diat
