Sidoarjo, MCI News – Korban tewas musala ambruk di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, terus bertambah. Tim gabungan hari ini menemukan tiga jenazah lagi sehingga jumlah korban tewas menjadi 14 orang.
Pada hari keempat proses evakuasi, Jumat (3/10/2025), ada delapan jenazah yang ditemukan dan dibawa ke Gedung Kompartemen Dokpol Rumah Sakit (RS) Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso Surabaya.
Kabid Disaster Victim Identification (DVI) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pusdokkes Polri), AKBP dr Wahyu Hidajati SpFM Mars menyampaikan, ada sidik jari jenazah yang rusak.
Wahyu mengatakan, saat lima jenazah tiba di RS Bhayangkara, tim forensik mengalami kendala identifikasi korban. Sebab, beberapa bagian tubuh korban ada yang sudah mengalami pembusukan.
"Sidik jarinya sudah mulai rusak karena sudah mulai membusuk kan," terangnya kepada wartawan, Jumat (3/10/2025).
Menurut Wahyu, rata-rata jenazah korban masih anak-anak, sidik jari dari KTP pun tidak ada karena belum cukup usia. Wahyu mengatakan, identifikasi jenazah dari gigi dilakukan dengan mencocokkan data gigi jenazah (postmortem) dengan data rekam medis gigi pasien (antemortem) yang memiliki ciri unik pada setiap individu.
"Dari gigi rata-rata umur 12-15 itu pertumbuhannya hampir sama, ciri-ciri khusus sampai saat ini belum didapatkan. Misalnya ada yang copot satu atau apa itu belum ada yang khas dari laporan keluarga, dan yang ditemukan. Jadi untuk dari gigi juga agak kesulitan untuk membandingkan," jelasnya.
Baca juga: Tiga Santri Meninggal Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo
Sedangkan dari segi pakaian, terkendala jenis pakaian yang mirip-mirip. Para korban tidak mengantongi identitas. Tanda lahir atau bagian penanda pada tubuh juga masih menjadi kendala tim medis. Seperti tahi lalat yang dimiliki korban, bahkan keluarga yang tidak hafal letaknya pada bagian tubuh sebelah mana.
"Meskipun ada (keluarga) yang hafal (tanda lahir anaknya), tapi sampai sekarang pembandingannya itu belum ketemu. Jadi itulah kondisi saat in yang menjadi kendala," pungkas Wahyu.
Jumlah Korban
Update data korban hari ini, Sabtu (4/10/2025), Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, total korban tercatat sebanyak 167 orang.
"Dari jumlah tersebut, 118 orang telah ditemukan dengan rincian; 103 orang dalam kondisi selamat, 14 orang meninggal dunia, dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan," ungkapnya.
Dari korban selamat, lanjut Abdul Muhari, sebanyak 14 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang dan satu orang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto, Jawa Timur.
"Sementara itu, sebanyak 49 orang lainnya berdasarkan daftar absensi yang dirilis pihak pondok pesantren masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan," tandasnya.
Editor : Yasmin Fitrida Diat