Sembrani Bumi Nusantara, Napak Tilas Raden Sawunggaling dari Lidah Wetan sampai Taman Bungkul Surabaya

mcinews.id
Para peserta Napak Tilas Raden Sawunggaling. (Foto: Pandu/mcinews.id)

Surabaya, MCI News - Warga Lidah Wetan, Lakarsantri, menggelar Napak Tilas Sawunggaling Babat Suroboyo, bertema Sembrani Bumi Nusantara. Kegiatan ini merupakan napak tilas babat alas sawunggaling, yang dilakukan oleh Raden Sawunggaling beberapa ratus tahun silam. Kegiatan ini puncaknya di Taman Bungkul Surabaya, Jalan Raya Darmo Surabaya, Minggu, (10/5/2025).

Peserta yang merupakan warga sekitar Lidah Wetan, berjalan kaki dengan menggunakan pakaian adat khas Jawa Timur dengan membawa beberapa peralatan seperti busur panah. Mereka juga membawa ayam jago yang menjadi simbol Raden Sawunggaling saat menuju Kedaton Surabaya kala itu.

Beberapa aksi teaterikal digelar dalam kegiatan ini. Misalnya, sebelum memasuki area Taman Bungkul, diperagakan teaterikal adu ayam jago, ada pertarungan ayam milik Sawunggaling dengan kedua saudaranya, dan teaterikal lainnya.

Cerita Sawunggaling mengisahkan perjuangan Joko Berek yang kemudian menjadi Adipati Sawunggaling, seorang tokoh legendaris di Surabaya yang dikenal gagah berani, jujur, dan menentang VOC Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie), yang berarti Persekutuan Dagang Hindia Timur.

Joko Berek, yang lahir dari putri Kerajaan Belambangan dan Adipati Jayengrono, mencari dan berhasil menemukan ayahnya lalu membuktikan diri dengan memenangkan sayembara memanah dan membabat hutan, sebelum akhirnya dinobatkan menjadi adipati dan berjuang membebaskan Tanah Air dari penjajah.

Menurut Ketua Acara, Andi atau yang akrab dipanggil Andi Bocor, kegiatan tahun ini digelar sangat meriah. “Peserta napak tilas, dan teman-teman panitia sangat begitu antusias dalam kegiatan acara ini. Jadi semakin bertambah banyak jumlah dari tahun kemarin untuk pesertanya," tuturnya.

Andi berharap, untuk kegiatan di tahun berikutnya, agar lebih mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah kota. “Harapan untuk panitia semua semoga lebih dipercaya lagi sama masyarakat dan Pemerintah Kota dalam penyelenggaraan kegiatan di tahun berikutnya," tandasnya.

Acara puncak napak tilas yang dipusatkan di Taman Bungkul ini, ditutup dengan acara potong tumpeng oleh Andi Bocor. Kemudian, tumpeng dibagikan, dan dinikmati bersama oleh seluruh peserta bapak tilas.

Editor : Yasmin Fitrida Diat

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru