Brasil, MCI News – Operasi kepolisian paling mematikan dalam sejarah Rio de Janeiro, bertujuan untuk menumpas Comando Vermelho, atau "Komando Merah", kelompok kriminal utama yang beroperasi di Favela Penha, lingkungan yang sangat padat penduduknya di kota tersebut.
Ada 132 orang tewas dalam operasi kejahatan terorganisir dan perdagangan narkoba. Polisi mengatakan 56 orang ditangkap dalam operasi tersebut.
Baca juga: Presiden Prabowo dan Presiden Lula da Silva Bahas Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia–Brasil
“Operasi tersebut dilakukan di berbagai lingkungan di Provinsi Rio de Janeiro, termasuk Complexo de Alemao dan Favela Penha,” jelas polisi militer, seperti dikutip ABC News, Kamis (30/10/2025).
“Operasi tersebut dimaksudkan untuk menargetkan aktivitas perdagangan narkoba geng kriminal di daerah tersebut. Sekitar 2.500 orang dari berbagai kepolisian terlibat dalam operasi tersebut, dan beberapa kendaraan lapis baja digunakan untuk melakukan operasi tersebut,” bebernya.
Baca juga: Mantan Bek Real Madrid Marcelo Resmi Gantung Sepatu
Jenazah korban operasi tersebut dibaringkan di tanah agar keluarga dapat mengidentifikasi mereka.
"Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva terkejut dengan jumlah korban tewas dalam operasi tersebut dan terkejut bahwa operasi sebesar ini dilakukan tanpa sepengetahuan atau keterlibatan pemerintah federal," ujar Menteri Kehakiman Brasil, Ricardo Lewandowski.
Operasi ini dilakukan menjelang agenda besar yang diselenggarakan di Brasil dalam beberapa minggu mendatang. Rio de Janeiro akan menjadi tuan rumah KTT C40 para walikota dunia dan Earthshot Prize dari Pangeran William, yang akan menghadirkan selebritas terkemuka ke wilayah tersebut.
Pada November, KTT Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP30 akan berlangsung di Belem, Brasil utara. Konferensi ini dimulai pada 10-21 November mendatang.
Editor : Yasmin Fitrida Diat