Probolinggo, MCI News - Program desa wisata adalah upaya pengembangan potensi desa menjadi daya tarik wisata, yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat desa. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pariwisata, dengan memanfaatkan keunikan lokal seperti budaya, alam, dan kearifan lokal.
Semangat budaya dan spiritualitas masyarakat Tengger kembali bergema lewat Festival Gegeni yang digelar di Lapangan Desa Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Salah satu puncak acara yang paling dinanti adalah pentas dramatari, yang diadakan di lapangan Desa Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sabtu, (2/8/2025) malam.
Acara dibuka dengan Tari Glipang adalah tarian tradisional dari Probolinggo, Jawa Timur. Tarian ini dikenal dengan gerakan yang dinamis dan penuh semangat, serta menggambarkan semangat perjuangan dan kegagahan. Tari Glipang juga memiliki ciri khas nafas yang panjang, yang melambangkan ungkapan ketidakpuasan terhadap penjajah pada masa lalu.
Acara Gegeni Tengger juga dikaitkan dengan legenda Roro Anteng dan Joko Seger, sepasang suami istri yang memohon keturunan kepada dewa, yang menjadi bagian dari sejarah dan budaya suku Tengger.
Sendratari yang disajikan dalam acara festival tersebut berlangsung sangat menarik, diiringi dengan musik kolaborasi antara alat musik tradisional dan modern, dengan semua penari dari warga desa sekitar Desa Jetak.
Pementasan ini digelar secara gratis dan terbuka untuk umum, diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, bekerja sama dengan masyarakat Desa Jetak, dan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) setempat.
Dalam acara festival tersebut, turut hadir Kepala Dinas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Evy Afianasari, S.T., M.M.A. “Program desa wisata adalah salah satu program dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Di mana, daya tarik dari desa wisata tersebut sebagai salah satu daya tarik wisatawan untuk bberkunjung,” ujarnya dalam memberikan sambutan.
Ia menambahkan, Festival Gegeni Tengger ini merupakan tradisi yang sangat menarik. Dimana, kearifan lokal yang sangat kental, dan pelestarian budaya yang harus dirawat.
Acara Sendratari (seni, drama, dan tari) disutradarai oleh Dian Ayu Anggraeni, S.Sn., S.Pd., pertunjukan ini turut menghadirkan komposer Karvian Vega Alvian, S.Sn. dan koreografer Fitri Eka Valupi, S.Sn. serta Aprillia Diana Sari, S.Pd.. Proses kurasi dilakukan oleh Ahmad Dipoyono, M.Sn., dan Dimas Respati, S.Sn., menjamin kualitas artistik yang kuat dalam setiap elemen pertunjukan.
Festival yang diadakan setap tahun ini tidak hanya menjadi panggung budaya, tetapi juga wahana memperkuat jati diri masyarakat Tengger di tengah derasnya arus modernitas.
Editor : Yasmin Fitrida Diat