Jakarta, MCI News – Taiwan Food and Drug Administration (TFDA) mengumumkan, produk bakso goreng atau basreng dari Indonesia telah ditahan di perbatasan. Ada kandungan pengawet asam benzoat melebihi batas aman.
Sebagai informasi, TFDA ialah badan pengatur di Taiwan yang bertanggung jawab untuk memastikan keamanan, kualitas, dan efektivitas obat-obatan, perangkat medis, dan makanan.
Menurut Standar Spesifikasi, Cakupan, Penerapan dan Batasan Bahan Tambahan Pangan Taiwan, produk semacam ini tidak termasuk dalam daftar jenis pangan yang diizinkan. Kandungan pengawet buatan tersebut, membuatnya melanggar Undang-Undang tentang Keamanan dan Sanitasi Pangan.
Dalam laporan resmi TFDA, produk tersebut berasal dari produsen asal Indonesia yang diimpor perusahaan di Taiwan.
- Bakso goreng dengan jumlah 1.072 KGM / 1.072 kg dengan asam benzoat pada konsentrasi 0,05 g/kg.
- Bakso goreng gurih dengan jumlah 1.008 KGM/1.008 kg, ditemukan asam benzoat pada konsentrasi 0,02 g/kg.
Penahanan ini terjadi sepekan setelah produk serupa juga sempat dihentikan masuk, Selasa (21/10/2025). Produk serupa dari perusahaan yang sama. Sebanyak 1.008 kilogram produk basreng mengandung pengawet asam benzoat sebesar 0,93 gram per kilogram.
"Produk yang tidak sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen akan dikembalikan atau dimusnahkan sesuai dengan peraturan," jelas TFDA, dikutip dari laman resminya.
Apa Itu Asam Benzoat?
Dikutip dari laman Alodokter, asam benzoat adalah senyawa kristalin tidak berwarna. Ia termasuk dalam kelompok benzoat, bersama dengan natrium benzoat dan kalium benzoat.
Secara alami, asam benzoat dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan seperti cranberry, plum, prune, kayu manis, cengkeh matang, dan berbagai jenis buah beri.
Zat ini banyak digunakan sebagai pengawet makanan, serta dalam pembuatan berbagai produk kosmetik, pewarna, plastik, dan obat pengusir serangga (insektisida atau repelan).
Dalam industri farmasi, asam benzoat digunakan sebagai bahan tambahan tidak aktif yang berfungsi sebagai pengawet antimikroba, antijamur, serta pelumas tablet dan kapsul. Asam benzoat juga sering dikombinasikan dengan asam salisilat, seperti pada salep Whitfield, untuk mengobati infeksi jamur kulit seperti kutu air (athlete's foot) dan kurap (ringworm).
Editor : Yasmin Fitrida Diat