Produktifitas Bongkar Muat SPMT Bukukan Pertumbuhan Kinerja 51% di Awal 2025

mcinews.id
Transformasi yang diterapkan SPMT mendorong tingginya produktivitas kerja di seluruh terminal. (Foto: Pelindo Multi Terminal)

Surabaya, MCI News - PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) membukukan peningkatan signifikan 51% pada pertumbuhan kinerja di awal 2025. Pencapaian hasil positif itu berkat transformasi yang dilakukan manajemen di sejumlah terminal.

Salah satu contoh adalah produktivitas bongkar muat curah kering di Branch Jamrud Nilam Mirah, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, yang produktivitas pada Januari 2025 melesat menjadi 2.266 ton/ship/day (TSD) dibanding sebelum transformasi pada Mei 2023 yang hanya 1.499 TSD.

Baca juga: SPMT Sukses Bongkar Trainset Komuter di Tanjung Priok

“Produktivitas pelabuhan yang meningkat tersebut sejalan dengan menurunnya port stay di Cabang Jamrud Nilam Mirah yang saat ini mencapai 50 jam, turun 8 jam dari yang sebelumnya mencapai 58 jam,” kata Direktur Operasi PT SPMT Arif Rusman Yulianto di Surabaya, Senin 17 Maret 2025.

Menurut dia, upaya transformasi pelabuhan yang dilakukan mengacu enam prinsip, meliputi proses bisnis, sumber daya manusia (SDM), teknologi, peralatan, infrastruktur, serta health, safety, security, and environment (HSSE).
“Proses transformasi pelabuhan sejak akhir 2022 akan terus dilakukan. Harapan kami bisa meningkatkan produktivitas pelabuhan dan memangkas waktu singgah kapal (port stay).”

Selain itu, Arif menyebut standarisasi dan sistemisasi pelabuhan yang dilakukan SPMT juga terbukti memacu pada pertumbuhan arus bongkar muat. Pada 2024, arus bongkar muat komoditas general & bag cargo tercatat mencapai 30,25 juta ton per m3, atau tumbuh 19,55% (year on year/y-o-y).

Begitu juga dengan curah kering seperti batu bara, bijih besi, gula, kedelai, dan lainnya mencapai 59,08 juta ton, atau naik 7,15% (y-o-y). Arus kendaraan juga naik 21,63% menjadi 1,84 juta unit sejak dilakukan transformasi pada Mei 2023. Sementara komoditas gas pada 2024 mencapai 13,97 metric million british thermal unit (MMBTU), atau naik 5,86% (y-o-y).

Pertumbuhan arus barang itu, katanya, menunjukkan efektivitas operasional yang tersentralisasi dan terstandarisasi di setiap pelabuhan. Pertumbuhan juga didukung transformasi teknologi Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M), sehingga operasi terminal berbasis planning and control.

“Kami berkomitmen meningkatkan kualitas layanan untuk menciptakan rantai logistik yang lebih efisien. Saat ini kami fokus pada modernisasi fasilitas terminal, penguatan kemitraan, serta penerapan teknologi canggih yang akan menjadi kunci untuk membentuk masa depan perusahaan,” ujar Arif.

Anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) itu membuka peluang bersinergi, terutama dalam hal modernisasi pelabuhan, untuk meningkatkan daya saing logistik nasional. SPMT mengelola 20 branch (cabang) yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.

SPMT kini memiliki tiga anak perusahaan, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) yang mengelola 11 cabang, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IKT/IPCC) yang mengelola enam terminal, dan PT Terminal Curah Utama.

Editor : Budi Setiawan

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru