Jawa Timur, MCI News - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di Jawa Timur, pada periode 17 hingga 23 Maret 2025.
Dikutip dari akun resmi Instagram @infobmkgjuanda, BMKG mencatat adanya peningkatan intensitas hujan lebat disertai angin kencang, hujan es, dan potensi puting beliung yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Baca juga: Gerah, Cuaca Panas Terasa Menyengat April Ini
Kondisi atmosfer yang labil serta adanya gangguan gelombang ekuatorial Rossby dan Madden-Julian Oscillation (MJO) diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di Jawa Timur. Selain itu, kondisi atmosfer yang masih labil dan faktor konvektivitas lokal yang kuat mendukung pertumbuhan awan Cumulonimbus secara intens.
Daftar Daerah Berpotensi Cuaca Ekstrem
BMKG mengidentifikasi sejumlah daerah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem, di antaranya Kabupaten Situbondo, Bangkalan, Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Kediri, Malang, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Sampang, Sumenep, Tuban, Magetan, Bojonegoro, Lamongan, Madiun, Ponorogo, Sidoarjo, Tulungagung, Trenggalek, Lumajang, Probolinggo, Jombang, Nganjuk, Gresik, Mojokerto, Ngawi, Blitar, serta Kota Malang, Blitar, Madiun, Kediri, Surabaya, Pasuruan, Batu, dan Probolinggo.
Baca juga: Puncak Arus Balik Lebaran Hari Ini, Waspada Hujan Lebat
Saran Keselamatan
Masyarakat dan instansi terkait diimbau untuk tetap waspada terhadap hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. Wilayah dengan topografi curam, bergunung, atau tebing diimbau lebih berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, dan pohon tumbang, yang juga dapat mengurangi jarak pandang.
Baca juga: Gubernur Jatim Tutup Sementara Wisata Alam Antisipasi Cuaca Ekstrem
Update Info BMKG
BMKG mengingatkan masyarakat untuk terus memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi mereka, seperti situs web, aplikasi Info BMKG, dan media sosial.
Editor : Yama Yasmina