Halal Bi Halal dengan Ribuan Insan BUMD, Koperasi dan BUMD

Gubernur Optimistis Hadapi Gejolak Ekonomi Global

mcinews.id
Doa bersama yang dipimpin Gus Iqdam dikuti Khofifah dan Emil Dardak di Jatim Expo Surabaya. (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

Surabaya, MCI News - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar halal bihalal bersama para Komisaris, Direksi dan pegawai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Anak Perusahaan BUMD, dan pelaku Koperasi hingga UMKM Jawa Timur di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition di Surabaya, Kamis 10 Maret 2025.

Total ada 8.000 insan BUMD dan pelaku KUMKM Jatim yang hadir lengkap bersama Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak, Sekretaris Pemerintah Provinsi Jatim Adhy Karyono dan para Kepala Perangkat Daerah Pemprov Jatim.

Baca juga: Ahmad Dhani Ramaikan Halal Bihalal Gubernur Bersama Kepala Daerah Se-Jatim

Kepada seluruh insan BUMD dan pelaku Koperasi dan UMKM Jatim yang hadir, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya saling menjaga semangat dan sinergitas guna meningkatkan produktivitas di tengah dinamika ekonomi global yang sedang terjadi.

"Harapannya panjenengan semua di tengah dinamika kontraksi ekonomi global hari ini tetap memiliki semangat dan kekuatan. In sya Allah ekonomi di Jatim akan terjaga dengan baik melalui sinergitas seluruh kekuatan, elemen dan institusi di Jatim," kata Gubernur Khofifah.

Ia mengingatkan, di setiap tantangan selalu ada peluang. Karena itu, berbagai pemikiran out of the box yang di dalamnya ada inovasi, kreativitas, sinergi dan kolaborasi saat ini sangat diperlukan Jatim.

Keberadaan BUMD, Koperasi dan UMKM juga menjadi penting sebagai salah satu penyumbang PAD APBD dan tulang punggung perekonomian Jatim. Karena itu, perlu upaya membangun ketahanan dari bawah yang kuncinya adalah Koperasi, UMKM serta BUMD.

"Sudah saatnya Jatim menguati sektor-sektor kunci, baik itu energi, pangan, logistik, maupun pembiayaan, yang semuanya dapat diperkuat melalui peran aktif BUMD," tuturnya. 

BUMD disebutnya bukan sekadar perusahaan milik daerah, tetapi sebagai bagian ekonomi strategis pemerintah provinsi yang bisa menjangkau sektor-sektor vital, seperti pangan, energi, air, logistik, pembiayaan, dan digitalisasi layanan publik. 

Salah satu peran vital BUMD, Koperasi dan UMKM adalah dalam upaya bersama untuk memutus mata rantai rente (rentenir) yang seringkali terjadi di para pelaku usaha Ultra Mikro melalui program Zakat Produktif yang diharapkan memberi ruang gerak bagi pelaku usaha Ultra Mikro untuk keberlangsungan usaha mereka. 

"Dengan Zakat Produktif sebesar Rp500.000, harapannya pelaku usaha Ultra Mikro bisa terbebas dari rente yang biasanya sebesar Rp200.000 - Rp250.000 per hari. Jadi bisa memberi ruang gerak bagi mereka yang sesungguhnya memiliki semangat bekerja, bukan meminta-minta," jelasnya. 

Selain itu, melalui Bank UMKM atau BPR Jatim terdapat program pinjaman modal bagi masyarakat yang bersumber dari APBD. Dalam program tersebut masyarakat bisa mendapatkan pinjaman maksimal Rp50 juta tanpa anggunan dengan bunga 3%. "Harapannya pelaku UMKM Jatim bisa mendapat ruang gerak dengan support permodalan dari bank dengan mudah dan murah bunganya."

Baca juga: Momen Halal Bihalal Jadikan Pelecut Semangat ASN Untuk Pelayanan Publik Lebih Baik

Langkah-langkah tersebut, disampaikan Khofifah dengan harapan bisa diikuti dan dilakukan BUMD lainnya. 

Melalui sikap optimistis tersebut, ia meyakini seluruh BUMD Jatim akan siap menghadapi tantangan ekonomi global dengan bekerja keras, out of the box diikuti dengan do'a. 

"Artinya, antara ikhtiar dan profesionalisme kita, kerja keras kita, semoga mendapat kemudahan dari Allah SWT. Bukan karena satu orang, bukan karena Khofifah-Emil, tetapi bersama kita mengikhtiari program 'Jatim Dhohiron Wa Batinan'," tegasnya.  

Wagub Emil Dardak mengajak seluruh elemen BUMD, Koperasi dan UMKM untuk berbenah dan bersiap diri menyongsong masa depan Jatim sebagai 'Gerbang Baru Nusantara', sebuah konsep yang menjemput masa depan."

Ia menyebutkan terdapat delapan key point Jatim sebagai 'Gerbang Baru Nusantara'. Diantaranya, peran sebagai pengatur arus komoditas. Di masa depan nantinya, daerah lain, bahkan negara lain akan terus melakukan inovasi yang berkerajan. 

Baca juga: Wamendagri: ASN Harus Disiplin Kerja Usai Libur Lebaran

"Kita harus berbenah, mengantisipasi masa depan. Kita bukan menerima barang, kita yang mengatur arus barang," tegasnya.

Sekrov Jatim Adhy Karyono mengatakan, BUMD memiliki peran penting bagi perekonomian dan pembangunan Jatim, mengingat posisinya sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) APBD selain pajak dan retribusi. 

"Secara umum, apabila dilihat dari seluruh BUMD dan anak perusahaannya telah membukukan total dividen sebesar Rp6,45 triliun dari penyertaan modal senilai Rp4,15 triliun. Dari jumlah itu, setiap tahunnya rata-rata laba yang disisihkan untuk pendapatan APBD senilai Rp430 miliar," kata Adhy Karyono. 

Selain menyumbang PAD APBD, Adhy Karyono juga berharap BUMD Jatim bisa terus berperan dalam upaya penguatan UMKM Jatim. "Peran UMKM sebagai backbone ekonomi penyangga perekonomian Jatim mencapai lebih dari 58%. Di sinilah peran penting pemerintah dalam peningkatan kinerja BUMD dan penguatan UMKM Jatim."

Turut hadir dalam halal bihalal tersebut, Kepala OJK Jatim Yunita Linda Sari, Plh. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Ridzky Prihadi, para Komisaris dan Direktur Utama BUMD Jatim, Ketua HIPMI Jatim Ahmad Salim Assegaf, Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, dan Ketua Iwapi Jatim Susmiati Rahmawati Aziz. 

Editor : Budi Setiawan

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru