Korea Utara, MCI News – Laporan intelijen Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) sejak lama menyebut Korea Utara (Korut) mengirimkan lebih dari 10.000 tentaranya ke Rusia untuk membantu pertempuran di Kursk tahun lalu.
Namun, Otoritas Korut untuk pertama kalinya, mengonfirmasi pada Senin 28 April 2025, bahwa mereka telah mengirimkan pasukan untuk bertempur bagi Rusia dalam perang di Ukraina atas perintah Kim Jong Un. Pyongyang juga mengklaim pasukannya telah membantu Moskow merebut kembali kendali atas Kursk yang diduduki Kyiv, Ibu Kota Ukraina.
Baca juga: Putin Panggil 160.000 Pemuda untuk Wamil
Komisi Militer Pusat Korut mengklaim, "operasi pembebasan wilayah Kursk untuk mengusir invasi sangat berani Federasi Rusia oleh otoritas Ukraina telah berakhir dengan kemenangan".
Presiden Rusia, Vladimir Putin menyampaikan rasa terima kasih pribadinya kepada pemimpin Korut Kim Jong-un atas peran tentara Pyongyang dalam melawan dan mengusir pasukan Ukraina dari wilayah Kursk.
Baca juga: Zelenskyy Tuding Putin Tolak Gencatan Senjata
"Teman-teman Korea kami bertindak berdasarkan rasa solidaritas, keadilan, dan persahabatan sejati. Kami sangat menghargai ini dan dengan tulus berterima kasih secara pribadi kepada Ketua Urusan Negara Kamerad Kim Jong Un, seluruh pimpinan dan rakyat DPRK," demikian pernyataan Kremlin, menggunakan nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea dipublikasikan Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkap, rudal yang ditembakkan Rusia ke Kyiv dipasok oleh Korea Utara. Rudal itu disebut memiliki puluhan komponen dari perusahaan Amerika Serikat (AS).
"Rudal yang menewaskan warga sipil di Kyiv mengandung sedikitnya 116 komponen yang bersumber dari negara lain dan sebagian besar, sayangnya, diproduksi oleh perusahaan Amerika," tandasnya.
Editor : Yama Yasmina