Jawa Barat, MCI News – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menggagas program pembinaan bagi pelajar bermasalah dengan menempatkan mereka di barak militer. Kebijakan ini mulai dilaksanakan mulai hari ini, Jumat 2 Mei 2025, bertepatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas.
Program ini, menurut Dedi Mulyadi, untuk membentuk disiplin, membenahi pola hidup, serta membangun karakter anak-anak yang sulit diatur di lingkungan rumah.
Baca juga: Hari Pendidikan Nasional 2025, Ini Tema dan Sejarahnya
"Dalam program ini, pelajar akan menjalani rutinitas harian yang ketat. Langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab bersama antara orang tua dan negara dalam membina generasi muda," demikian penjelasan mantan Bupati Purwakarta itu.
Dikutip dari akun Instagram @dedimulyadi71 dan kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel berjudul "Diantar Orang Tuanya | Pelajar Mania Tawuran Masuk Barak Resimen, sebanyak 39 dari total 40 siswa yang terdaftar sudah masuk Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, Purwakarta, Jalan Raya Sadang-Subang, Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari.
Para pelajar diantar oleh orang tuanya masing-masing hingga tercipta suasana haru, mengingat masa pembinaan akan berlangsung selama 14 hari di lingkungan militer.
Baca juga: Ancaman Pembunuhan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Komandan Resimen Armed 1 Kostrad, Kolonel Arm Roni Junaidi, menyampaikan bahwa di hari pertama, para siswa akan menjalani pemeriksaan kesehatan dan psikologis terlebih dahulu.
Setelah itu, mereka akan mengikuti rutinitas yang ketat namun membangun, seperti salat berjemaah, olahraga, menjaga kebersihan, pola makan teratur, hingga konseling dan sesi motivasi.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti tidak mau berkomentar soal program Dedi Mulyadi yang mengirim pelajar bermasalah ke barak militer. Abdul Mu'ti mengaku pihaknya belum ada komunikasi dengan gubernur yang aktif membuat konten itu.
"Saya saya no comment lah soal Kang Demul ya," ungkap Abdul Mu'ti saat ditemui di Istana Kepresidenan pada Rabu, 30 April 2025.
Editor : Yama Yasmina