Trenggalek, MCI News – Bencana tanah longsor di Kabupaten Trenggalek terjadi pada Senin, 19 Mei 2025 pukul 15.40 WIB. Bencana tersebut akibat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kecamatan Bendungan. Akibatnya tanah longsor menimpa beberapa rumah warga di Desa Depok, Kecamatan Bendungan pukul 16.10 WIB.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa merespons bencana tersebut. Pemprov Jatim akan menyiapkan hunian tetap bagi seluruh warga yang terdampak sebagai solusi efektif.
Baca juga: Longsor Timpa 10 Rumah di Trenggalek, Enam Orang Tewas Tertimbun
"Saya bersama Kepala Dinas PU Bina Marga, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air, Kepala Dinas Sosial, dan Kalaksa BPBD tentu ingin mencarikan solusi efektif dari apa yang terjadi di Dusun Kebonagung ini," terang Gubernur Khofifah, usai meninjau lokasi pengungsian di Paseban Dusun Kebonagung Desa Depok Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek, Rabu (21/5/2025) malam.
"Pemprov Insya Allah dalam waktu cepat bisa membangun rumahnya, jadi kalau membangun Insya Allah dalam waktu yang cepat bisa kita lakukan jika lahan sudah tersedia," imbuhnya.
Mantan Menteri Sosial (Mensos) itu menyampaikan pembangunan rumah dalam rangka relokasi ini bisa segera direalisasikan. Namun demikian dirinya meminta Pemkab Trenggalek untuk menyiapkan lahan dan menentukan lokasinya.
"Kalau lahan saya minta Pemkab melakukan identifikasi di titik mana lahan-lahan itu bisa dijadikan relokasi supaya hunian mereka aman," tegasnya.
Gubernur Jatim mengatakan, pembangunan hunian tetap akan menggunakan anggaran bantuan tidak terduga atau BTT tahun 2025. Dirinya memastikan bahwa BTT untuk penanganan bencana tidak termasuk dalam kategori anggaran yang terkena skema efisiensi.
"Kalau BTT itu tidak ada efisiensi, ini kan kategori bantuan tidak terduga seperti yang kita alami di Trenggalek hari ini misalnya, untuk perlindungan masyarakat seperti relokasi rumah itu tidak ada kaitan dengan efisiensi," terangnya.
Baca juga: Gubernur Jatim Tutup Sementara Wisata Alam Antisipasi Cuaca Ekstrem
Khofifah menyampaikan terimakasih kepada jajaran kepolisian khususnya Kapolda Jawa Timur yang telah mengerahkan kembali anjing pelacak untuk membantu mengevakuasi enam korban yang terkonfirmasi belum ditemukan karena diduga tertimbun longsor.
Khofifah menambahkan, anjing pelacak cukup efektif melakukan identifikasi untuk korban-korban yang dinyatakan tertimbun. "Hari ini, anjing pelacaknya juga turun kembali untuk mencari keenam korban tersebut. Jadi tentu kita berharap bahwa seluruh proses penanganan ini bisa kita lakukan dengan baik," ujarnya.
Khofifah juga mengungkap sebelumnya Kalaksa BPBD Jatim bersama timnya telah turun untuk melakukan penanganan bencana longsor di Trenggalek sejak 19 Mei 2025. Pihaknya terus mendapatkan update dari seluruh upaya penanganan termasuk evakuasi yang dilakukan.
Baca juga: Tim Gabungan Berhasil Evakuasi Seluruh Korban Longsor Cangar
"Dari tanggal 19 malam sebetulnya Kalaksa BPBD provinsi, Pak Gatot sudah turun dan menyampaikan update dari apa yang ditemukan di lapangan," imbuhnya.
Khofifah juga menyerahkan bantuan untuk penanganan bencana di Trenggalek dan korban terdampak, yang meliputi 1.776 kaleng makanan siap saji, 1.680 kaleng tambahan gizi, dan 1.776 kaleng lauk pauk. Selain itu, juga diserahkan peralatan seperti 100 buah cangkul, 20 buah sekop, 1 unit kompor, dan 1 peralatan masak, serta 50 paket kebersihan.
Bantuan lainnya termasuk 60 paket sandang pria, 100 buah selimut, 60 paket lansia, 30 paket family kit, 60 paket sandang perempuan, 20 buah matras, dan 53 paket peralatan masak. Juga diserahkan 100 pack beras kemasan 3kg, 36 kantong minyak goreng masing-masing satu liter, dan 20 kantong gula masing-masing satu kg, serta berbagai sayuran untuk dapur umum di Mushola Kanjengan.
Untuk lokasi pengungsian Paseban Desa Depok, Kecamatan Bendungan, total pengungsi 26 Jiwa. Sementara itu, lokasi RT. 15, RT.16 / RW.7, Dsn. Kebon Agung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan terdapat sebanyak 12 unit rumah tedampak, 5 unit rumah tertimbun (RT.16: 3 Unit, RT.15: 2 Unit), dan sebanyak 10 KK / 30 jiwa terdampak.
Editor : Yama Yasmina