Surabaya, MCI News - Penyalahgunaan narkoba masih menjadi masalah kronis yang menimpa Indonesia. Kasus peredaran narkoba jenis sabu-sabu, dan banyak tertangkapnya bandar-bandar narkoba internasional dalam beberapa tahun terakhir, menjadi bukti bahwa Indonesia sedang berada dalam kondisi darurat narkoba.
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur kampanye anti narkoba di kawasan car free day (CFD), Jalan Raya Darmo, Minggu (22/6/2025) pagi. Kampanye ini mengusung tema "Memutus Rantai Peredaran Gelap Narkoba Melalui Pencegahan, Rehabilitasi, dan Pemberantasan Menuju Indonesia Emas 2045".
Baca juga: Kurir Sabu 15 Kg Ditangkap di Surabaya
BNNP Jawa Timur juga sosilaisasi tentang bahaya narkoba. Agenda ini menyambut peringatan Hari Anti Narkoba Internasional yang diperingati setiap tanggal 26 Juni.
“Kita sangat priharitan atas penyalahgunaan narkoba saat ini. Kita manfaatkan acara car free day ini, agar masyarakat ikut prihatin dan mendukung dalam penanggulangan narkoba," ujar Kepala BNNP Jawa timur, Brigjen Pol Awang Joko Rumitro, S.I.K, M.SI.
Ia menambahkan, aksi long march di sepanjang Jalan Raya Darmo Surabaya sambil membawa spanduk bertuliskan “PENYALAHGUNAAN NARKOBA HANCURKAN MASA DEPAN ANAK CUCU KITA”, bertujuan sosialisasi tentang bahaya narkoba.
"Dalam agenda ini kita juga mengajak masyarakat untuk cek kesehatan juga photo both. Kita mengajak masyarakat, dan Alhamdulillah masyarakat secara spontan ikut mendukung acara ini," sambung Brigjen Pol Awang Joko Rumitro.
Ia juga menerangkan, maraknya peredaran narkoba, seperti baru-baru ini BNN dan TNI AL mengagalkan peredaran narkoba jenis sabu-sabu seberat empat ton. "Ini menjadi keprihatinan. Kondisi saat ini, narkoba merupakan ancaman yang sangat berbahaya bagi generasi penerus bangsa," ucapnya.
Brigjen Pol Awang Joko Rumitro mengimbau, masyarakat bergerak untuk memerangi dan menanggulangi narkoba. "Mari bangkit dan lawan narkoba. Jangan sampai masa depan putra-putri bangsa hancur karena narkoba," demikian pesannya.
Editor : Yasmin Fitrida Diat