Italia, MCI News - Francesco Bagnaia kembali menunjukkan performa kompetitifnya di Sirkuit Mugello, namun harus mengakui keunggulan rival-rivalnya dalam balapan yang penuh tensi di MotoGP Italia. Dalam enam putaran awal yang penuh aksi, Bagnaia terlibat duel sengit dengan rekan setimnya di Ducati Lenovo, Marc Marquez, memperebutkan posisi terdepan di hadapan publik tuan rumah.
Pertarungan keduanya bahkan sampai melibatkan kontak langsung. Pada salah satu momen krusial, Bagnaia sempat menyenggol roda belakang Marquez saat keluar dari Tikungan 3, memicu sorak-sorai para penonton dan perhatian dari Race Direction.
Baca juga: Klasemen MotoGP 2025: Marc Marquez Memimpin sampai Balapan di Assen Belanda
“Mereka hanya menanyakan apa yang terjadi saat saya bersentuhan dengan Marc,” ujar Bagnaia kepada TNT Sports. “Saya pikir itu kontak normal dalam balapan, tapi mungkin mereka hanya ingin mendengar sudut pandang saya.”
Marc Marquez pun dikabarkan turut dimintai klarifikasi atas insiden tersebut.
Namun setelah awal yang eksplosif, masalah familiar kembali muncul bagi Bagnaia. Sang juara bertahan tiga kali di Mugello mulai kesulitan mengendalikan motornya akibat gangguan pada bagian depan. Terjebak dalam aliran udara kotor di belakang motor lawan, Bagnaia mulai kehilangan grip dan posisinya, menjadi penonton dari pertarungan di depan yang dipimpin oleh dua bersaudara, Marc dan Alex Marquez.
Mimpi meraih podium di kandang akhirnya pupus menjelang akhir balapan, ketika Fabio Di Giannantonio dari tim VR46 Ducati—yang juga mengendarai motor spesifikasi GP25 terbaru—berhasil merebut posisi ketiga di dua putaran terakhir.
“Seperti biasa, saya memberikan segalanya—bahkan lebih dari biasanya karena saya sangat ingin menang di sini,” kata Bagnaia.
“Namun setelah 6–7 lap, saya mulai kesulitan dengan bagian depan. Saya terjebak di belakang dua bersaudara itu dan tidak bisa melakukan apa pun. Setiap kali saya mencoba mendekat dalam jarak 0,2–0,3 detik, bagian depan mulai understeer di mana-mana. Saya harus memperlambat dan menunggu. Itu membuat frustrasi.”
Baca juga: Spektakuler, Marquez Bersaudara Finis 1-2 di MotoGP Italia 2025
Musim ini, Bagnaia mengaku tidak mendapatkan rasa yang sama dengan motornya seperti musim lalu. Kemenangan satu-satunya pun baru didapat di COTA, saat Marc Marquez terjatuh dari posisi terdepan.
“Saat saya pakai ban baru, saya bisa bertarung. Tapi begitu bagian depan mulai turun sedikit performanya, semuanya jadi sangat sulit,” katanya.
“Saya melihat Marc masuk lebih cepat di tikungan dan bisa menghindari gerakan yang membuat saya kesulitan. Anehnya, saya belum pernah mengalami ini sebelumnya. Padahal motor ini mirip dengan versi tahun lalu.”
Sebagai tambahan hambatan, Bagnaia juga harus berlaga di Mugello tanpa cakram rem 355mm yang biasa digunakan untuk memberikan rasa pengereman lebih baik, karena regulasi sirkuit hanya memperbolehkan ukuran standar 340mm.
Assen Jadi Harapan atau Mimpi Buruk?
Baca juga: Juara Sprint Race MotoGP Italia, Marc Marquez Kokoh di Puncak Klasemen
Kini tertinggal 110 poin dari Marc Marquez dan 70 poin dari Alex Marquez dalam klasemen kejuaraan dunia, Bagnaia menghadapi tekanan besar jelang TT Belanda di Assen akhir pekan depan.
Meskipun Assen adalah salah satu trek favoritnya, karakter sirkuit yang minim zona pengereman berat bisa kembali menyulitkannya—terutama tanpa dukungan cakram rem besar yang kini ia butuhkan untuk mengatasi masalah pada bagian depan motornya.
“Kami harus melakukan sesuatu,” ungkap Bagnaia kepada MotoGP.com.
“Tapi saya pikir itu akan sulit, karena Assen adalah sirkuit di mana posisi start sangat menentukan. Dengan masalah yang saya alami sekarang dan perilaku motor, Assen bisa jadi mimpi buruk. Tapi saya tetap berpikir positif dan ingin menikmati akhir pekan.”
Editor : Fahrizal Arnas