Kabupaten Malang, MCI News - Tim voli pantai putri Kabupaten Malang berhasil melaju ke partai final dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025. Di babak final, tim itu bertemu dengan Kota Malang untuk memperebutkan medali emas.
Tim tuan rumah harus mengakui ketangguhan lawan. Kabupaten Malang munduduki posisi kedua dengan meraih medali perak, sedang Kota Malang meraih emas.
Baca juga: Atlet Sepatu Roda Kabupaten Malang Sumbang Satu Medali Perunggu di Porprov Jatim 2025
Pertandingan berlangsung di area Stadion Kanjuruhan Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang, Rabu (2/7/2025). Awalnya, tim Kabupaten Malang mampu memenangi pertandingan di set pertama dengan skor 21 dan 17 untuk Kota Malang.
Namun, di set kedua pada pertandingan bola voli pantai putri di nomor 4 X 4 (jumlah pemain 4 orang) ini, tim Kota Malang mampu merubah kedudukan. Mereka meraih skor 21, sedangkan tim Kabupaten Malang cetak skor 11.
Kedudukan akhir pun menjadi seri 1-1. Sehingga pertandingan harus dilanjutkan di set ketiga. Dalam babak penentu untuk meraih medali emas, tim Kabupaten Malang tidak mampu berbuat banyak dan hanya mengasilkan skor 6 dan 15 untuk Kota Malang.
Dengan hasil tersebut tim bola voli pantai putri Kota Malang berhak meraih medali emas. Otomatis tim lawan harus puas dengan medali perak. Sedangkan medali perunggu diraih Kabupaten Banyuwangi, setelah mengalahkan Kabupaten Sidoarjo.
Menurut Sekretaris Umum Pengurus Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kabupaten Malang, Darta Wijaya, timnya pada awal laga sudah bermain bagus dibuktikan dengan perolehan skor pada set pertama.
Sehingga, Darta Wijaya tetap mengapresiasi perjuangan timnya karena telah mampu menebus final Porprov Jatim IX 2025.
"Sebenarnya tadi dalam kondisi on fire, tapi di set kedua dan ke tiga anak-anak down, dipertengahan kondisi fisik anak-anak drop namun, kami tetap bangga karena perjuangan merak selama ini mampu menebus final," ujarnya.
Lebih lanjut, Darta menyampaikan, tim Kabupaten Malang seharusnya lebih diuntungkan karena berstatus sebagai tuan rumah. Tetapi, kurangnya dukungan supporter membuat mentalitas tim Kabupaten Malang sedikit berkurang.
"Kalau dari permainan kita tidak kalah, kita kalah supporter, itu yang mempengaruhi mental anak-anak," pungkasnya.
Editor : Yasmin Fitrida Diat