Bagnaia Akui Lepas Kontrol Traksi Demi Kejar Kecepatan di GP Ceko

mcinews.id

Surabaya, MCI News — Pecco Bagnaia mengungkap langkah ekstrem yang harus diambil demi tetap kompetitif di Grand Prix Ceko akhir pekan lalu. Rider Ducati Lenovo itu mengaku harus menonaktifkan kontrol traksi pada motornya untuk menemukan kecepatan yang sempat menghilang, setelah memimpin di awal balapan namun akhirnya hanya finis di posisi keempat.

Sang juara dunia dua kali sejatinya tampil menjanjikan sejak kualifikasi. Ia meraih pole position pertamanya di musim 2025, namun performa apik itu tak mampu ia konversi menjadi podium di dua balapan yang digelar di Sirkuit Brno, baik dalam sprint maupun grand prix penuh.

Baca juga: Alex Marquez Akui Insiden Brno Akibat Kesalahannya, Joan Mir Jadi Korban

Dalam balapan utama sepanjang 21 putaran, Bagnaia langsung memimpin selepas tikungan pertama, namun posisinya mulai tergeser sejak lap ketiga. Ia harus merelakan tempatnya pada Marco Bezzecchi (Aprilia), Marc Marquez (Ducati), dan Pedro Acosta (KTM), yang akhirnya finis sebagai tiga besar.

Sempat tertinggal dua detik dari Acosta di posisi ketiga, Bagnaia melakukan serangan balik di lap-lap akhir. Meski gagal merebut podium, ia mengklaim kecepatan motornya membaik setelah mengubah setelan elektronik secara drastis.

“Aku memulai dengan baik, tapi begitu masuk ke fase pengereman di awal balapan, aku kesulitan menemukan feeling,” kata Bagnaia kepada motogp.com. “Akhirnya, aku mencoba menurunkan level kontrol traksi secara bertahap. Dan ternyata itu membantu. Di bagian akhir lomba, kecepatanku jauh lebih baik.”

Baca juga: Marc Marquez Raih Kemenangan Gemilang di MotoGP Ceko 2025

Namun, masalah utama Bagnaia bukan hanya kontrol traksi. Ia mengaku masih terus bergulat dengan isu pengereman yang telah membayanginya sejak awal musim. Ini menjadi ironi, mengingat pengereman adalah senjata utamanya di musim sebelumnya.

“Pengereman dulu jadi kekuatanku. Musim lalu, setiap pebalap yang coba menyalipku pasti melebar. Sekarang, hampir semua lebih baik dari aku dalam hal itu,” keluhnya. “Kami harus terus analisis dan mencari solusi.”

Sprint race sebelumnya pun tidak berjalan mulus. Bagnaia finis di posisi ketujuh akibat gangguan sistem kelistrikan yang salah memberikan peringatan tekanan ban, memaksanya menahan laju motor di tengah lomba.

Baca juga: Jorge Martin Siap Balapan Perdana MotoGP Ceko, Bertahan di Aprilia sampai 2026Bertahan di Aprilia sampai 2026

Kini, Bagnaia tertinggal 168 poin dari pemuncak klasemen Marc Marquez, yang juga menjadi rekan setimnya di Ducati musim ini. Saat MotoGP memasuki jeda musim panas, tim pabrikan asal Bologna itu dihadapkan pada pekerjaan rumah besar jika ingin menjaga peluang juara tetap hidup.

“Kami belum menemukan solusi, tapi saya percaya kami bisa melakukannya di paruh kedua musim,” ujarnya optimistis.

Editor : Fahrizal Arnas

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru