Jakarta, MCI News - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi respons cepat Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dalam memberikan dukungan konkret agar target produksi gabah bisa tercapai.
“Kami memerlukan dukungan dari Kementerian PU untuk memercepat rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dan mengembangkan saluran baru yang dibutuhkan petani,” ungkap Khofifah saat pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di Kantor Kementrian PU RI Jakarta, Senin 14 April 2025.
Menurutnya, kebutuhan irigasi tersebut tentunya untuk pengairan sawah, khususnya sawah tadah hujan. Sawah tadah hujan adalah sawah yang pengairannya sangat bergantung pada air hujan. Lahan ini umumnya memiliki keterbatasan air dan berisiko kekeringan.
“Lahan sawah tadah hujan merupakan lumbung padi kedua setelah lahan irigasi dan berperan penting dalam ketahanan pangan, terutama di daerah yang bergantung pada curah hujan. Karena itu, dukungan untuk teknologi irigasi sawah tadah hujan sangat membantu,” katanya.
Khofifah menegaskan, provinsi yang dipimpinnya siap mendukung program swasembada pangan nasional Presiden Prabowo Subianto. Kesiapan Jatim dalam mewujudkan swasembada pangan sudah terbukti nyata.
Tercatat, selama lima tahun berturut, dari 2020 - 2024 secara konsisten menjadi provinsi penghasil beras tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi beras di Jatim pada 2024 mencapai 5,4 juta ton.
"In sya Allah, Jatim siap mendukung semangat dan upaya untuk swasembada pangan nasional terutama beras. Sejauh ini Jatim surplus untuk beras. Bahkan kami konsisten menjadi provinsi penghasil beras tertinggi secara nasional lima tahun berturut-turut," ujarnya.
Khofifah menyebut, pada 2020 Jatim memproduksi beras sebesar 5,74 juta ton, tahun 2021 sebesar 5,65 juta ton, tahun 2022 sebesar 5,5 juta ton dan tahun 2023 sebesar 5,61 juta ton.
Gubernur Khofifah mengungkapkan, besarnya produktivitas beras di Jatim didukung banyak upaya, mulai dari penggunaan teknologi pertanian, seperti transplanter, traktor modern dan combine harvester yang mampu mengurangi kehilangan saat pengolahan gabah.
Selain itu, juga didukung optimalisasi sistem irigasi dan inovasi sistem pertanian yang banyak dikembangkan di Jatim. "Irigasi yang baik dan inovasi sistem pertanian terus kami dorong sebagaimana amanat Presiden Prabowo. Inpres No. 2/2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi menjadi dasar kuat untuk mendukung daerah mencapai swasembada pangan."
Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, pemerintah pusat akan turut membantu peningkatan produktivitas beras di Jatim untuk mewujudkan swasembada pangan. Yakni dengan pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi di Jatim.
Menurutnya infrastruktur irigasi merupakan salah satu kunci utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya padi, yang berperan penting dalam target produksi Gabah Kering Panen (GKP) Jatim sebesar 12,6 juta ton pada 2025.
"Karena itu, Kementerian PU siap mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lebih besar, khususnya untuk sumber daya air yang menunjang pertanian," ujarnya.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, menyoroti tantangan besar yang dihadapi Pulau Bawean di Kabupaten Gresik.
“Dari total 4.000 hektare lahan pertanian di Bawean, sebanyak 75% masih mengandalkan air hujan. Kami sangat berharap Kementerian PU bisa segera membangun jaringan irigasi permanen agar produksi pangan lebih stabil,” katanya.
Han senada diucapkan Bupati Malang Sanusi yang meminta bantuan Kementerian PU dalam memperbaiki infrastruktur irigasi yang rusak akibat bencana alam.
“Produksi pertanian kami menurun signifikan karena hanya bisa sekali panen dalam setahun. Banyak tanggul dan bendungan rusak akibat banjir, sehingga membutuhkan perhatian khusus dari pusat,” ujar Sanusi.
Pertemuan itu juga dihadiri Sekretaris Pemerintah Provinsi Jatim Adhy Karyono, Bupati Malang Sanusi, Bupati Bojonegoro Setyo Wahyono, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Lumajang Indah Amperawati, Bupati Pamekasan Kholilurrahman.
Kemudian Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Bupati Jombang Warsubi, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Edy Tambeng Widjaja, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono, serta Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur Baju Trihaksoro.
Editor : Budi Setiawan