Sidoarjo, MCI News - Agenda Kongres Luar Biasa (KLB) Askab PSSI Sidoarjo menuai kecaman. Selain digelar mendadak, 5 calon ketua dan anggota komite eksekutif (exco) yang sebelumnya sudah ditetapkan lolos, tiba-tiba dicoret tanpa alasan.
Kelima calon yang dicoret oleh komite banding salah satunya adalah Kadispora Sidoarjo, Yudhi Iryanto. Empat lainnya adalah Suyitno, Setiyono, Achmad Sodarin dan Syaiful Arif.
Ibnu Hambal, pemilik Klub/SSB Bintang Putra Sidoarjo mengencam pencoretan kelima calon dari 12 nama calon yang sudah mendaftar dan akan dipilih oleh 46 voter dalam KLB PSSI Sidoarjo nanti. Sebab, pencoretan kelima nama tersebut tidak disertai alasan dan terkesan dipaksakan.
“Sebagai pemilik klub yang punya hak suara (voter), saya prihatin dengan proses KLB PSSI Sidoarjo ini. Puncaknya adalah keputusan komisi banding yang mencoret lima calon yang sebelumnya sudah dinyatakan lolos verfikasi oleh komite atau panitia pemilihan ” ucap Ibnu yang juga pernah menjabat Sekretaris PSSI Sidoarjo ini.
Anehnya, lanjut Ibnu, keputusan komisi banding dilakukan secara sepihak tanpa memberitahu alasannya. Selain itu, kelima calon yang dieliminasi ini tidak pernah dipanggil untuk klarifikasi.
“Tidak disebutkan alasan kenapa dicoret, semua persyaratan sudah lengkap. Kelima calon ini juga tidak pernah dipanggil oleh komisi banding, tiba-tiba muncul penetapan dari 12 orang menjadi tujuh calon saja, ada apa? ” ujarnya.
“Ini namanya belum bertanding lima orang ini sudah dikalahkan. Harusnya kalau sudah memenuhi syarat biarkan voter yang menentukan dalam KLB nanti. Ini sudah melanggar statuta. Kalau begini sudah nggak usah KLB, langsung dilantik saja, ” kecamnya.
Selain pencoretan lima calon tanpa alasan, agenda KLB juga terkesan dibuat senaknya. Awalnya, akan dilakukan setelah gelaran Piala Suratin. Setelah itu berubah akhir April 2025. Terbaru, KLB PSSI Sidoarjo mendadak akan digelar Sabtu besok, 10 Mei 2025.
Sementara itu, Suyitno, salah satu calon yang dicoret mengatakan juga heran dengan keputusan komite banding. Dirinya tidak pernah dipanggil maupun diberikan alasan penyebab gagalnya maju dalam KLB PSSI Sidaorjo.
“Saya pernah ditelp anggota komisi banding, tanya berkas yang asli mana. Lha saja jawab, semua yang asli mulai SKCK, surat keterangan dari pengadilan sudah saya serahkan ke komisi pemilihan. Itu saja, ” ucapnya.
Lain lagi dengan pengakuan Setiyono. Salah satu calon yang namanya juga dicoret oleh komisi banding ini mendapatkan informasi jika penyebab gagal ikut pemilihan karena pendaftaraan terlambat 25 menit.
“Katanya terlambat 25 menit. Padahal admin atau bagian pendaftaraan tidak pernah standbay. Saya datang tidak ada, saya menunggu dikatakan telat. Saya juga lihat sendiri ada calon yang daftar setelah saya, masih diterima, ” kecamnya.
Mosi Tidak Percaya
Melihat kejanggalan dalam proses penentuan calon ketua dan anggota EXCO di KLB PSSI Sidoarjo ini, sebanyak 11 klub/SSB yang punya hak suara mengirimkan surat mosi tidak percaya kepada Askab PSSI Sidoarjo, Asprov PSSI Jatim dan juga PSSI Pusat.
Dalam mosi tidak percaya ini, mereka meminta untuk pergantian ketua dan anggota baik komite panitia pemilihan maupun komisi banding sebelum KLB PSSI Sidoarjo digelar. Mosi tidak percacaya ditandatangi pemilik klub. Diantaranya, Tunas Jaya Tulangan, Pesawad, Akademi Talenta Muda, Trisula dan Putra Jabon.
“Mosi tidak percaya ini sudah kita kirim juga ke PSSI Pusat. Harapanya KLB jangan dipaksakan karena melanggar statuta. Saya sendiri tidak akan datang jika besok tetap digelar, karena saya tidak mau ikut melanggar aturan, ” tandas Ibnu.
Editor : Fahrizal Arnas