Vietnam, MCI News – Pemerintah Vietnam melalui Kementerian Teknologi menginstruksikan penyedia layanan telekomunikasi, untuk blokir akses ke aplikasi perpesanan Telegram. Langkah ini diambil karena Telegram dinilai tidak kooperatif dalam memberantas kejahatan siber yang diduga dilakukan oleh para penggunanya.
Kepolisian Vietnam dan media pemerintah telah beberapa kali mengeluarkan peringatan kepada masyarakat terkait potensi kejahatan, penipuan daring, dan pelanggaran data pribadi yang terjadi melalui saluran dan grup Telegram.
Dalam Dokumen (21/5/2025) ditandatangani oleh Wakil Kepala Departemen Telekomunikasi di bawah Kementerian Teknologi. Dalam surat tersebut, perusahaan telekomunikasi Vietnam diperintahkan untuk blokir akses ke Telegram dan melaporkan pelaksanaannya kepada kementerian (2/6/2025).
Kementerian meminta para penyedia layanan untuk menerapkan solusi dan tindakan teknis guna menghentikan aktivitas Telegram di wilayah Vietnam. Hingga berita ini diturunkan, baik Telegram maupun Kementerian Teknologi Vietnam belum memberikan komentar resmi.
Aplikasi Telegram, yang kini memiliki hampir satu miliar pengguna global dan bersaing dengan WhatsApp dan WeChat, sebelumnya juga tersandung isu serupa di berbagai negara, termasuk Prancis.
Pada tahun lalu, pendirinya, Pavel Durov, sempat ditahan sementara oleh otoritas Prancis terkait dugaan pelanggaran keamanan data. Kini Pemerintah Vietnam putuskan blokir Telegram.
Meski demikian, aplikasi Telegram masih dapat diakses di Vietnam pada Jumat (23/5/2025).
Editor : Yama Yasmina