Surabaya, MCI News – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur (Disbudparprov Jatim) berkomitmen dalam mempercepat pelayanan informasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Komitmen tersebut diwujudkan dalam inovasi daerah berupa Sistem Informasi Daya Tarik Wisata (Sidita), Daksa Budaya dan Taruna Budaya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari menyampaikan, Disbudparprov Jatim memiliki beberapa inovasi daerah untuk mempercepat pelayanan informasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada Masyarakat. Menurut Evy, inovasi daerah tersebut untuk mendukung misi Gubernur yakni Jatim Harmoni dan Jatim Lestari.
Inovasi daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, lanjut Evy, berkontribusi pada prestasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam meraih Innovation Government Award tahun 2024. Disbudpar mendapatkan apresiasi sebagai dinas terinovasi dari BRIDA Jawa Timur. Evy berharap masyarakat memanfaatkan dengan baik inovasi daerah yang dibangun oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
Sidita.Sidita
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah mengembangkan Sistem Informasi Daya Tarik Wisata untuk meningkatkan pengalaman wisatawan di Jawa Timur. Sistem ini dirancang untuk memberikan informasi yang akurat dan terkini tentang daya tarik wisata di Jawa Timur, sehingga wisatawan dapat merencanakan perjalanan mereka dengan lebih baik. Sistem Informasi Daya Tarik Wisata ini menyediakan informasi tentang berbagai daya tarik wisata di Jawa Timur, termasuk informasi tentang titik GPS, jam buka, harga tiket, dan fasilitas yang tersedia.
Dengan adanya Sistem Informasi Daya Tarik Wisata, wisatawan dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dan terkini tentang daya tarik wisata di Jawa Timur. Hal ini dapat membantu meningkatkan pengalaman wisatawan dan meningkatkan kepuasan mereka terhadap destinasi wisata di Jawa Timur.
Selain itu, Sistem Informasi Daya Tarik Wisata juga dapat membantu pemerintah dan pengelola daya tarik wisata dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas daya tarik wisata di Jawa Timur. Dengan adanya sistem ini, mereka dapat memperoleh informasi tentang kebutuhan dan preferensi wisatawan, sehingga dapat mengembangkan strategi pemasaran dan pengembangan yang lebih efektif.
Dalam waktu dekat, Sistem Informasi Daya Tarik Wisata akan terus dikembangkan dan ditingkatkan untuk memberikan informasi yang lebih lengkap dan akurat tentang daya tarik wisata di Jawa Timur. Pada tahun ini Sidita mengalami pendambahan fitur Event dan Akomodasi untuk mempermudah masyarakat mendapat informasi. Dengan demikian, Jawa Timur dapat menjadi destinasi wisata yang lebih menarik dan berkualitas bagi wisatawan nusantara dan mancanegara.
Daksa Budaya.
Daksa Budaya
Aplikasi Daksa Budaya merupakan sebuah platform digital yang dirancang untuk mempromosikan dan melestarikan kekayaan budaya Jawa Timur. Aplikasi Daksa Budaya menyediakan informasi tentang berbagai aspek budaya Jawa Timur, termasuk tradisi, upacara adat, kesenian, dan sejarah. Aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi tentang destinasi wisata budaya, serta memperoleh informasi tentang acara dan kegiatan budaya yang sedang berlangsung.
Aplikasi ini dirancang untuk menjadi sumber informasi yang lengkap dan akurat tentang budaya Jawa Timur, serta menjadi platform yang efektif untuk mempromosikan kekayaan budaya provinsi ini.
Dengan adanya aplikasi Daksa Budaya, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya Jawa Timur, serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata budaya di provinsi ini.
Fitur Utama Aplikasi Daksa Budaya:
- Informasi tentang tradisi, upacara adat, kesenian, dan sejarah Jawa Timur
- Informasi tentang destinasi wisata budaya
- Informasi tentang acara dan kegiatan budaya yang sedang berlangsung
- Galeri foto dan video tentang kekayaan budaya Jawa Timur
Daksa Budaya.
Taruna Budaya
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Disbudpar perlu melakukan langkah-langkah konkret untuk pengembangan dan pembinaan kelembagaan dan SDM kebudayaan di Jawa Timur. “Masa depan Kebudayaan Jawa Timur bergantung pada generasi muda, untuk itu perlu adanya peran aktif dan kontribusi generasi muda dalam pemajuan kebudayaan. Salah Satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan mengadakan kegiatan taruna budaya seperti hari ini,” tutur Evy.
Dari PPKD Kabupaten Kota sejumlah tiga puluh delapan (38) yang ada di Jawa Timur terkumpul data Objek Pemajuan Kebudayaan Daerah yaitu manuskrip sejumlah 571, tradisi lisan sejumlah 1.429, adat istiadat sejumlah 891, ritus sejumlah 703, pengetahuan tradisional sejumlah 1.593, teknologi tradisional sejumlah 827, seni sejumlah 3.446, bahasa sejumlah 103, permainan rakyat sejumlah 748, olahraga tradisional sejumlah 507, cagar budaya berupa benda sejumlah 10.391, yang merupakan gabungan jumlah benda koleksi museum sejumlah 4.268 dan benda diluar museum sejumlah 6123, bangunan sejumlah 507, struktur sejumlah 470 , situs sejumlah 332, dan kawasan sejumlah 8.
Taruna Budaya.
Semua ini adalah potensi budaya yang terus dilestarikan bersama juga bisa dijadikan sebagai sarana meningkatkan kualitas diri untuk eksis di tengah problematika budaya yang kompleks saat ini. Dengan adanya inovasi Taruna Budaya memiliki misi membentuk kader - kader muda yang dapat menjadi penggerak, kontributor, dan partisipator dalam proses pemajuan kebudayaan. Sehingga generasi muda sebagai tonggak penerus bangsa akan berperan besar dalam mempertahankan maupun menggali jati diri seni budaya dan peningkatan kualitas objek pemajuan kebudayaan.
Diharapkan dari kegiatan ini akan lahir Taruna budaya yang memiliki pengetahuan dan wawasan mendalam mengenai kebudayaan dan pesona wisata serta kecakapan dalam mengedukasi masyarakat sekitarnya, keahlian dalam menyusun program dan rencana aksi yang nyata dalam pemajuan kebudayaan Jawa Timur. Sehingga dengan sendirinya akan memberikan dampak pada regenerasi dan revitalisasi budaya. “Jika hal ini terwujud maka ke depan akan terbentuk sebuah ekosistem kelembagaan budaya yang terdiri dari para Taruna Budaya, pemerintah dan masyarakat di semua kabupaten/kota di Jawa Timur,” jelas Evy.
Taruna Budaya.
Editor : Yasmin Fitrida Diat
