Surabaya, MCI News - Gelaran Piala Soeratin U-17 PSSI Jawa Timur akan resmi dimulai pada 9 Juli 2025 mendatang. Tahun ini, kompetisi usia muda ini mencatat sejarah dengan jumlah peserta terbanyak. Total, 70 tim dari seluruh penjuru Jatim siap berkompetisi memperebutkan gelar juara. Angka ini melonjak drastis dibanding tahun lalu yang hanya diikuti 46 tim.
Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh, menegaskan bahwa jumlah peserta ini merupakan yang tertinggi di seluruh Indonesia. Menurutnya, belum ada provinsi lain yang mampu menyamai, apalagi melampaui jumlah tersebut. “Ini menunjukkan betapa tingginya semangat sepak bola di Jatim,” ujar Riyadh.
Hal senada disampaikan Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Djoko Tetuko. Menurutnya, bukan cuma jumlah tim yang meningkat, tapi semangatnya juga luar biasa. "Insya Allah, gairah sepak bola usia muda di Jatim makin semarak,” kata Djoko usai Manager Meeting di Surabaya Suite Hotel pada Rabu (18/6/2025).
Untuk mengakomodasi seluruh peserta, 70 tim akan dibagi ke dalam 16 grup. Sebanyak 6 grup berisikan 5 tim, dan 10 grup lainnya berisi 4 tim. Format ini dipilih demi mempermudah penjadwalan babak selanjutnya. Dari tiap grup, hanya juara dan runner-up yang akan melaju ke babak 32 besar, yang akan dilangsungkan dengan sistem gugur. Juara grup akan berhadapan dengan runner-up dari grup lain, hingga tersisa 16 tim yang akan melaju ke babak selanjutnya.
Dengan jumlah peserta sebanyak ini, tentu biaya operasional pun ikut meningkat. Djoko mengakui bahwa gelaran ini memerlukan anggaran besar, namun Asprov PSSI Jatim siap menanggung seluruh biaya penyelenggaraan, sebagai bentuk dukungan terhadap semangat klub-klub peserta.
“Kalau tiap tim bawa 30 pemain, berarti ada 2.100 pemain muda yang terlibat. Anggap saja hanya 200 di antaranya yang nanti sukses ke liga profesional atau bahkan Timnas, itu sudah luar biasa bagi Jatim,” ujarnya penuh harap.
Tanpa Biaya
PSSI Jatim juga memastikan bahwa seluruh peserta tidak dikenakan biaya sepeser pun hingga babak final. Satu-satunya yang menanggung biaya adalah tim yang menjadi tuan rumah. Pendanaan kompetisi ini berasal dari kombinasi APBD, sponsor, dan dana internal Asprov.
Menariknya, gratisnya seluruh biaya ini juga diterapkan untuk kelompok umur di bawahnya, yakni U-15 dan U-13, yang akan dimulai sepekan setelah kick-off U-17. Meski begitu, Djoko menepis anggapan bahwa antusiasme tinggi ini semata karena kompetisi digratiskan.
“Justru tahun ini kami lebih ketat soal administrasi klub. Tapi semangat mereka tetap besar. Mungkin juga karena sekarang tidak ada larangan bagi klub mencari sponsor sendiri, beda dengan tahun-tahun sebelumnya,” tambah mantan jurnalis ini.
Untuk menyelenggarakan keseluruhan kompetisi, mulai dari U-13, U-15, U-17, hingga Liga 4, Asprov PSSI Jatim memperkirakan kebutuhan anggaran mencapai Rp 7 miliar, dengan U-17 saja menghabiskan hampir Rp 1,5 miliar.
Adapun peraturan teknis, termasuk batas usia pemain, tidak mengalami perubahan dari tahun-tahun sebelumnya.
Editor : Fahrizal Arnas
