Pamekasan, MCI News – Obor api Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX tahun 2025 resmi dikirab oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur pada Minggu (22/6). Api Porprov diambil langsung dari situs wisata Api Tak Kunjung Padam di Kabupaten Pamekasan, Madura, sebuah lokasi ikonik yang dipilih karena nilai historis dan filosofisnya.
Pengambilan api dilakukan oleh Ketua PB Porprov Jatim 2025, Deddy Suhayadi. Setelah prosesi penyulutan, obor kemudian dikirab menuju Surabaya dan diserahkan secara simbolis kepada Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak. Selanjutnya, api diinapkan di Gedung Negara Grahadi sebelum melanjutkan kirab ke tiga daerah tuan rumah Porprov Jatim IX.
Kirab obor akan menempuh rute dari Kabupaten Malang, berlanjut ke Kota Batu, dan berakhir di Kota Malang. Puncaknya, obor akan dibawa menuju Stadion Gajayana sebagai bagian dari prosesi pembukaan Porprov Jatim IX tahun 2025.
Deddy Suhayadi menyatakan bahwa pemilihan Api Tak Kunjung Padam bukan tanpa alasan. “Situs ini memiliki nilai sejarah dan menjadi simbol semangat yang tak pernah padam. Ini sesuai dengan semangat olahraga yang ingin kita bawa ke seluruh Jawa Timur,” ujarnya. Ia juga berharap kirab ini bisa menjadi penyemangat bagi Pulau Madura, yang hingga kini belum pernah menjadi tuan rumah Porprov.
Konvoi Motor Listrik
Kirab obor kali ini juga dimeriahkan oleh komunitas Brotherhood Motor Listrik, sebagai bagian dari kampanye ramah lingkungan yang diusung KONI Jatim. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi polusi udara dan kebisingan selama kirab berlangsung.
“Kami ingin memastikan kirab ini nyaman bagi masyarakat dan tidak merusak lingkungan. Kehadiran motor listrik adalah wujud dari komitmen itu,” tambah Deddy.
Setiap daerah tuan rumah dijadwalkan akan menampilkan atraksi dan pertunjukan kreatif sebagai bentuk sambutan terhadap kirab obor. Kehadiran berbagai elemen budaya lokal diharapkan dapat menyemarakkan suasana serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyambut ajang olahraga terbesar se-Jawa Timur ini.
Editor : Fahrizal Arnas
