Gaza, MCI News – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump klaim Israel sepakat gencatan senjata selama 60 hari. Faktanya, serangan udara Israel justru menambah daftar panjang tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Salah satu dokter paling senior di wilayah tersebut, Dr. Marwan Al Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza sekaligus Konsultan kardiologi intervensional, tewas dalam serangan udara yang menghantam apartemennya, Rabu (2/7/2025).
Di hunian yang terletak di kawasan Tal al-Hawa, sebelah barat daya Gaza tersebut, Marwan Al Sultan tinggal bersama istri, anak-anak, dan sejumlah anggota keluarga lainnya.
Kematian Marwan Al Sultan digambarkan sebagai "kerugian yang sangat besar" bagi sistem kesehatan Gaza yang telah porak-poranda. Ia merupakan seorang ahli jantung.
Menurut organisasi Healthcare Workers Watch (HWW) yang berbasis di Palestina, Marwan Al Sultan adalah tenaga kesehatan ke-70 yang tewas akibat serangan Israel dalam 50 hari terakhir.
Menurut HWW, lebih dari 1.400 tenaga kesehatan telah tewas sejak perang dimulai pada Oktober 2023, menjadikan profesi medis sebagai salah satu kelompok paling rentan dalam konflik ini.
Di antara korban tersebut termasuk tiga dokter, kepala perawat Rumah Sakit Indonesia dan Rumah Sakit Anak al-Nasser, bidan senior, teknisi radiologi, serta puluhan tenaga medis muda dan perawat magang.
Organisasi sosial kemanusiaan MER-C Indonesia mengecam pembunuhan Marwan Al Sultan. "Ini adalah hari berkabung bagi seluruh umat manusia. Kami menolak untuk tetap diam," menurut keterangan tertulis MER-C, Kamis (3/7/2025).
Selama Januari hingga Maret 2025, tim EMT MER-C Indonesia berkolaborasi langsung dengan Marwan Al Sultan dalam menghidupkan kembali layanan gawat darurat dan memulihkan operasional rumah sakit secara penuh.
Ucapan duka cita disampaikan MER-C Indonesia melalui akun media sosial Instagram.
Editor : Yasmin Fitrida Diat