Surabaya, MCI News - Pengamat balapan MotoGP, Neil Hogson dan Michael Laverty, membuat hipotesis mengenai alas an Pecco Bagnaia mengalami kesulitan dengan Ducati-nya pada dua putaran MotoGP pertama tahun 2025.
Rekan setim barunya di pabrikan Ducati, Marc Marquez telah meraih empat kemenangan dari empat balapan di Thailand dan Argentina.
Baca juga: Jorge Martin Ungkap Kondisinya Usai Kecelakaan di MotoGP Qatar
Yang mungkin lebih mengkhawatirkan, Bagnaia bahkan tertinggal dari Alex Marquez dari Gresini yang menunggangi Ducati dengan spesifikasi setahun lebih tua.
Bagnaia telah mengisyaratkan akan kembali ke mesin 2024 setelah berjuang melawan GP25-nya, namun tidak membuahkan hasil.
Akan tetapi, telah diketahui bagaimana pendekatan Bagnaia yang biasa dilakukan pada sesi latihan pertama di hari Jumat tidak membantu perjuangannya melawan Marquez.
“Itu adalah FP1 Pecco yang khas - dia tidak nyaman di atas motornya, dia melakukan kesalahan dan dia terlalu memaksakan,” kata Neil Hodgson dari TNT Sports di Argentina.
Hodgson mengaku tahu titik lemah Pecco, bahkan saat ia memenangkan gelar. Menurutnya, pembalap Italia itu orang yang lamban. Ia butuh waktu untuk mempersiapkan diri setiap menghadapi akhir pekan.
"Masalahnya adalah orang di sebelahnya, Marc, adalah kebalikannya. Dia langsung melaju hingga batas maksimal.”
"Apa keuntungannya bagi Anda? Anda memperoleh informasi penting. Pada Putaran 3 atau 4, semua yang Anda lakukan di lintasan sangat penting untuk meningkatkan sepeda motor dan perasaan Anda.
“Informasi itulah yang digunakan para teknisi Anda. Sekarang lebih banyak dari sebelumnya. Ada begitu banyak teknisi di tim pabrikan Ducati.
Baca juga: Marc Marquez Juarai MotoGP Qatar 2025
Hodgson mengatakan, Bagnaia berada di posisi ke-16, terpaut 1,35 detik dari rekan satu timnya, Marc Marquez. Ia menilai, setiap putaran yang ia lalui tidak relevan karena ia tertinggal jauh dari kecepatan Marc Marquez.
“Setelah sembilan putaran pertama Marc, dia punya data berkualitas untuk lima putaran. (Bagnaia) tidak punya apa-apa.”
Bagnaia diklaim bingung dengan data yang diberikan Marquez tentang Ducati 2025.
“Anda melihat rekan setim Anda dan apa yang bisa ia lakukan, serta datanya, dan Anda tidak bisa melakukan apa yang bisa ia lakukan,” kata Michael Laverty.
Karena itu, menurut Laverty sangat wajar bila manajer tim Ducati Davide Tardozzi untuk mengubah gaya balapan Pecco dan memintanya untuk menyerang sejak awal.
Baca juga: Menatap MotoGP Qatar 2025, Momentum Kini Bergeser ke Pecco Bagnaia
Pecco saat ini berada di posisi ketiga klasemen, 31 poin di belakang pemimpin, Marquez.
Yang mengkhawatirkan, putaran berikutnya akan diadakan di Circuit of the Americas, di mana Marquez yang sedang dalam performa terbaiknya bisa mendominasi. Apalagi, COTA adalah sirkuit favorit Marquez.
Laverty menyatakan, Bagnaia harus menatap putaran Eropa berikutnya untuk meraih beberapa kemenangan sebelum terlambat.
Editor : Faaz Elbaraq