Kebakaran Hutan di Jepang Meluas, Ribuan Warga Dievakuasi

mcinews.id
Kebakaran hutan di Imabari, Prefektur Ehime, Jepang. (Foto: istimewa)

Okayama, MCI News - Kebakaran hutan terjadi di dua prefektur di Jepang bagian Barat mulai Ahad 23 Maret 2025, mulai meluas dan memaksa beberapa warga untuk mengungsi. Otoritas setempat melaporkan, hingga kini belum ada korban luka akibat insiden ini.

Kebakaran pertama terjadi di Prefektur Okayama sekitar pukul 15.00 waktu setempat, dengan sekitar 15 mobil pemadam kebakaran dan satu helikopter dikerahkan untuk memadamkan api. Sementara itu, kebakaran lainnya dilaporkan di Imabari, Prefektur Ehime, pada pukul 15.55.

Dikutip dari Kyodo News, aparat kepolisian meminta warga Prefektur Ehime untuk mengungsi demi keselamatan mereka. Kebakaran ini terjadi setelah insiden besar di Ofunato, Prefektur Iwate, pada Februari lalu, yang menghanguskan sekitar 3.000 hektare.

Kebakaran di Ofunato berlangsung selama 12 hari sebelum akhirnya dapat dikendalikan. Di Okayama, api terus mendekati permukiman warga di kaki gunung.

Sementara itu, beberapa bagian jalan tol di dekat lokasi kebakaran di Imabari ditutup untuk mencegah risiko lebih lanjut. Kedua kota kini berada dalam status siaga tinggi, dan otoritas setempat terus mengumpulkan informasi terbaru mengenai perkembangan situasi.

Meski upaya pemadaman dilakukan sepanjang malam, kebakaran dilaporkan semakin meluas pada Senin 24 Maret 2025. Situasi itu memaksa hampir 2.800 warga untuk mengungsi.

Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) turut dikerahkan untuk membantu pemadaman. Helikopter mereka bergabung dalam operasi atas permintaan pemerintah prefektur.

Api di Okayama telah menghanguskan sekitar 250 hektare lahan di Kota Okayama dan Tamno. Sementara, kebakaran di Ehime telah membakar 119 hektare di Kota Imabari.

Hingga Senin pagi, kebakaran masih belum sepenuhnya terkendali, meski belum ada laporan mengenai korban luka di kedua daerah.

Namun, beberapa rumah di Okayama dilaporkan hangus terbakar akibat kobaran api yang terus meluas. Kondisi cuaca yang kering serta angin kencang semakin memperburuk situasi dan menghambat upaya pemadaman.

Beberapa rute transportasi terdampak akibat kebakaran, dan penduduk yang dievakuasi telah ditempatkan di pusat penampungan sementara. Otoritas setempat terus berupaya memadamkan api dengan berbagai cara, bekerja sama dengan pemadam kebakaran, polisi, dan SDF.

Pemerintah daerah juga meminta warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan evakuasi demi keselamatan mereka. Upaya pemadaman akan terus dilakukan hingga situasi benar-benar terkendali.

Editor : Budi Setiawan

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru