Jakarta, MCI News - Jumlah korban meninggal akibat gempa bermagnitudo 7.7 di Myanmar, Jumat 28 Maret 2025, terus bertambah. Laporan terbaru pada Jumat malam, menyebutkan, korban meninggal kini menjadi 144 dan sedikitnya tercatat 732 orang luka-luka.
“Peningkatan jumlah kematian dan jumlah korban luka diperkirakan masih akan terjadi. Bangunan runtuh di banyak tempat. Jadi, kami masih melakukan operasi penyelamatan di gedung-gedung ini," kata pemimpin junta Min Aung Hlaing saat berpidato kepada rakyat Myanmar, Jumat malam.
Baca juga: Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Padang, BMKG: Akibat Aktivitas Sesar Sianok
Myanmar, ujarnya, akan berterima kasih atas bantuan dari negara mana pun menyusul seriusnya dampak gempa bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar bagian tengah pada Jumat.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,4 dan 3,5 Guncang Kuta Selatan Bali, Tidak Berpotensi Tsunami
Getaran gempa bahkan terasa hingga ke Thailand dan China. Junta yang mengambil alih pemerintahan sipil di Myanmar pada 2021 telah mengumumkan keadaan darurat sebagai tanggapan atas bencana tersebut.
Menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), terjadi gempa susulan berkekuatan 6,4 magnitudo terjadi 12 menit setelah gempa pertama. Pusat gempa terjadi pada kedalaman sekitar 10 Km, dengan guncangan kuat di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.
Baca juga: Gempa Bogor M 4,1 Disertai Dentuman dan Gemuruh, Ini Penjelasan BMKG
Saksi mata melihat beberapa bangunan runtuh di Mandalay. Termasuk sebuah masjid di wilayah tengah negara itu, Bago, runtuh sebagian dan menewaskan belasan korban.
Editor : Budi Setiawan