Fakta-fakta Tugu Patung Biawak Ikon Baru Wonosobo

mcinews.id
Tugu Patung Biawak ikon baru di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. (Foto: TikTok)

Wonosobo, MCI News – Tugu Patung biawak telah menjadi ikon baru Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, sekaligus destinasi swafoto yang ramai dikunjungi masyarakat. Kehadirannya menjadi bukti bahwa karya seni lokal bisa memberi warna dan kebanggaan tersendiri bagi daerah asalnya.

Tugu dengan tampilan yang sangat realistis ini sontak menarik perhatian publik karena kemiripannya dengan satwa aslinya, hingga tak sedikit yang mengira patung tersebut adalah biawak sungguhan.

Pemilihan biawak karena Desa Krasak dikenal sebagai habitat endemik biawak, atau yang oleh masyarakat setempat disebut "menyawak." Tugu ini diharapkan menjadi simbol pelestarian ekosistem lokal dan identitas budaya masyarakat setempat.

Berikut fakta-fakta patung biawak karya seniman Wonosobo:

  1. Patung setinggi 7 meter itu berdiri kokoh di pinggir Jalan Raya Nasional Ajibarang – Secang, tepatnya di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Wonosobo.
  2. Karya seniman lokal, Rejo Arianto, lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo dengan latar belakang seni rupa murni, khususnya seni lukis.
  3. Viralnya patung ini tak hanya soal bentuknya yang memukau, tetapi juga kabar pembangunan tugu tersebut memakan dana sebesar Rp50 juta. Anggaran ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan tugu-tugu lain di Indonesia yang sering kali menelan biaya miliaran Rupiah. “Kalau tahu prosesnya, saya ngawali aja sampai berhutang, kalau ditulis Rp 50 juta lalu 'wuih banyak sekali' padahal apapun kalau berpikirnya tidak cukup maka tidak cukup, tapi saya minta kepada Pak Bupati mohon maaf saya dimandatkan dana seadanya,” ungkap Rejo, dilansir TikTok.
  4. Dibuat dalam waktu sekitar satu setengah bulan, Rejo menyelesaikan bagian patung utama hanya dalam waktu satu minggu. Ukurannya bahkan melebihi rencana awal yang hanya tiga meter.
  5.  Sumber pendanaan, Rejo membantah kabar yang menyebut patung ini dibiayai dari dana desa. Ia menyebut bahwa proyek ini didanai oleh program Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Wonosobo.

Editor : Yama Yasmina

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru